Pernikahan Pasangan Beda Agama

Pernikahan beda agama merupakan pernikahan yang menarik perhatian masyarakat di negara ini. Meskipun pernikahan ini dianggap berbeda dengan kebiasaan masyarakat pada umumnya, namun pada kenyataanya fenomena pernikahan beda agama masih dijumpai. Setiap agama tentunya menghendaki pernikahan atas dasar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pratiwi, Intan (Author)
Format: Book
Published: 2014-12.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pernikahan beda agama merupakan pernikahan yang menarik perhatian masyarakat di negara ini. Meskipun pernikahan ini dianggap berbeda dengan kebiasaan masyarakat pada umumnya, namun pada kenyataanya fenomena pernikahan beda agama masih dijumpai. Setiap agama tentunya menghendaki pernikahan atas dasar kesamaan iman yang dimiliki pasangan yang akan menikah. Pernikahan beda agama dapat menimbulkan berbagai masalah seperti tekanan dari pihak keluarga, terjadi perbedaan persepsi mengenai sesuatu karena kerangka acuan yang berbeda, kerinduan kesamaan aqidah serta pendidikan agama pada anak. Selain itu pernikahan beda agama rentan akan konflik berkenaan dengan nilai yang ada dalam agama maupun masyarakat. Sehingga seseorang yang memutuskan untuk menikah dengan seorang yang beda agama dihadapkan pada resiko dari segi agama, psikologis maupun sosiokultural. Pertanyaan penelitian ini adalah mengapa seseorang memutuskan untuk menikah dengan pasangan beda agama dan bagaimanakah pengelolaan masalah yang muncul pada pernikahan beda agama. Informan penelitian berjumlah 2 orang, dengan ciri-ciri a) terdiri dari 1 orang laki-laki dan 1 orang wanita, b) 1 orang menjalani pernikahan dengan pasangan yang beda agama, 1 orang pernah menjalani pernikahan beda agama namun bercerai. Metode yang digunakan fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh dari wawancara kemudian di analisis dengan analisis deskriptif. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa 1) pengambilan keputusan menikah beda agama didasarkan emosi, rasa cinta terhadap pasangan dan rasa ingin hidup bersama, tanpa memikirkan dampak atas keputusan tersebut, 2) cara untuk menikah dengan mengikuti agama dari satu pihak terlebih dahulu, setelah menikah kembali ke agama semula, 3) banyak masalah yang muncul setelah menikah, pelaku pernikahan beda agama mengalami konflik batin perasaan bersalah, perselisihan terus-menerus, tekanan pihak keluarga, kerinduan kesamaan iman, pemilihan agama pada anak.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31792/1/02._Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/2/03._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/4/04._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/5/05._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/7/06._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/8/07._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/10/08._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/11/09._Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31792/13/10._Lampiran.pdf