Hubungan Antara Empati Dengan Intensi Prososial PadaPerawat

Kejadian atau kesalahan yang terjadi di dunia medis khususnya keperawatan, perawat rumah sakit jiwa. Banyak perilaku yang tidak seharusnya dilakukan oleh perawat, seperti tidak dengan sigap dan cepat dalam memberikan bantuan kepada pasien dengan gangguan yang membutuhkan bantuan darurat ketika pasie...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anggraini, Kartikaningtvas Asri (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kejadian atau kesalahan yang terjadi di dunia medis khususnya keperawatan, perawat rumah sakit jiwa. Banyak perilaku yang tidak seharusnya dilakukan oleh perawat, seperti tidak dengan sigap dan cepat dalam memberikan bantuan kepada pasien dengan gangguan yang membutuhkan bantuan darurat ketika pasien mengalami kekambuhan karena perawat merasa kejadian yang seperti demikian itu sudah biasa terjadi pada pasien dengan gangguan jiwa. Perawat pun seringkali merasa bosan, kelelahan sehingga ketika perawat jiwa memberikan pertolongan kepada pasien dilakukan untuk mendapat pengakuan, pujian ataupun karena takut dikucilkan orang sekitar, teman sekerja atau dengan atasan (Putri, 2010). Penelitian ini menggunakan 68 orang perawat non PNS atau BLUD ( Badan Layanan Umum Daerah) di RSUD Dr. Moewardi. Jumlah subjek dalam populasi penelitian memungkinan untuk melakukan penelitian ke semua subjek sehingga dalam dalam penelitian ini menggunakan studi populasi yaitu menggunakan semua anggota populasi sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala empati dan skala intensi prososial pada perawat dengan program SPSS 15 for windows. Hasil analisis data dengan menggunakan teknik analisis product moment diperoleh r = 0,863 dengan p = 0,000 (p <0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara empati dengan intensi prososial pada perawat. Sumbangan efektif variabel empati dengan intensi prososial pada perawat sebesar 74,5% yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,745 berarti masih terdapat 25,5% faktor lain yang mempengaruhi intensi prososial. Empati mempunyai rerata empirik sebesar 83,75 dan rerata hipotetik 67,5 yang berarti masuk dalam kategori tinggi, sedangkan intensi prososial mempunyai rerata empirik sebesar 108,51 dan rerata hipotetik sebesar 87,5 yang berarti intensi prososial pada perawattergolong tinggi
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31843/1/3.%20HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/2/BAB%201.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/3/BAB%202.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/4/BAB%203.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/5/BAB%204.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/6/BAB%205.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/7/DAFTAR%20PUSTAKA%20SKRIPSI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/8/LAMPIRAN%20SKRIPSI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31843/9/2.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf