Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Agresif Pada Suporter Sepakbola
Sepakbola di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari adanya suporter, setiap pertandingan sepakbola di Indonesia mulai dari level paling bawah hingga level tertinggi hampir pasti selalu menyedot atensi publik untuk mendukung tim tertentu. Namun sayangnya di Indonesia suporter seringkali identik dengan...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sepakbola di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari adanya suporter, setiap pertandingan sepakbola di Indonesia mulai dari level paling bawah hingga level tertinggi hampir pasti selalu menyedot atensi publik untuk mendukung tim tertentu. Namun sayangnya di Indonesia suporter seringkali identik dengan hal-hal negatif seperti perilaku agresif. Target perilaku agresif suporter tersebut ada bermacammacam seperti kepada wasit, pemain, polisi, bahkan suporter lain. Hal ini terjadi karena suporter kurang memiliki kecerdasan emosional untuk mengontrol emosi yang meluap-luap ketika sedang menonton pertandingan sepakbola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku agresif pada suporter sepakbola. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara kecerdasan emosional dengan perilaku agresif pada suporter sepakbola. Subyek penelitian ini adalah anggota kelompok suporter Pasoepati Surakarta yang berjumlah 102 subyek. Pengambilan sampel menggunakan incidental sampling, metode pengumpulan data menggunakan skala perilaku agresif dan skala kecerdasan emosional. Metode analisis data menggunakan teknik analisis product moment. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara perilaku agresif dengan kecerdasan emosional pada suporter sepakbola yang dapat dilihat dari koefisien korelasi rxy = -0,589 dengan signifikansi 0,000 (p<0,01). Hasil ini berarti hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yaitu semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin rendah tingkat perilaku agresif pada suporter sepakbola. Sumbangan efektif kecerdasan emosional terhadap perilaku agresif suporter sepakbola sebesar 34,7%. Tingkat perilaku agresif pada subyek tergolong rendah yang ditunjukkan dari hasil penrhitungan yang menghasilkan rerata empirik (RE) sebesar 52,34 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 60,00. Tingkat kecerdasan emosional pada subyek tergolong tinggi yang ditunjukkan dari hasil penrhitungan yang menghasilkan rerata empirik (RE) sebesar 65,69 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 52,50. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/31921/9/02.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/1/03.%20Halaman%20Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/2/04.%20BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/3/05.%20BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/4/06.%20BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/5/07.%20BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/6/08.%20BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/7/09.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/31921/8/10.%20Lampiran.pdf |