Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan OrganizationalCitizenship Behavior (OCB)Di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Organizational Citizenship Behavior (OCB) sering diartikan sebagai perilaku yang melebihi kewajiban formal (extra role) yang tidak berhubungan dengan kompensasi langsung. OCB merupakan perilaku positif orang-orang yang ada dalam organisasi. Perilaku ini akan muncul karena memiliki perasaan sebagai a...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Organizational Citizenship Behavior (OCB) sering diartikan sebagai perilaku yang melebihi kewajiban formal (extra role) yang tidak berhubungan dengan kompensasi langsung. OCB merupakan perilaku positif orang-orang yang ada dalam organisasi. Perilaku ini akan muncul karena memiliki perasaan sebagai anggota organisasi dan merasa puas bila melakukan sesuatu yang lebih bagi organisasi. Kondisi ini terjadi jika pegawai memiliki persepsi positif pada organisasinya, termasuk pada iklim dalam organisasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan OCB pada karyawan UMS. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara iklim organisasi dengan OCB di UMS. Populasi dalam penelitian ini adalah dosen dan karyawan FAI, FKI, BAA, dan Perpustakaan di UMS. Subjek penelitian ini adalah staff FAI, FKI, BAA, dan Perpustakaan di UMS. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur skala. Analisis data menggunakan korelasi Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan OCB dapat dilihat pada nilai korelasi (r) sebesar 0,508 dengan signifikansi 0,000 (p<0,01). Hasil analisis kategorisasi diketahui bahwa variabel OCB memiliki rerata empirik sebesar 64,58 dan rerata hipotetik sebesar 45 yang berarti tergolong sangat tinggi. Variabel iklim organisasi memiliki rerata empirik 60,37 dan rerata hipotetik sebesar 40 yang berarti tergolong sangat tinggi. Sumbangan efektif iklim organisasi terhadap OCB sebesar 25,8% sisanya sebesar 74,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar iklim organisasi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan OCB di Universitas Muhammdiyah Surakarta. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/31927/9/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/1/03.%20Halaman%20Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/2/04.%20BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/3/05.%20BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/4/06.%20BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/5/07.%20BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/6/08.%20BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/7/09.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/31927/8/10.%20Lampiran.pdf |