Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal (Studi empiris pada pemerintah kabupaten / kota di provinsi Jawa Tengah)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) terhadap aloaksi Belanja Modal pada kabupaten dan kota di propinsi Jawa Tengah. Penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: IRSYADI, MUH ADIB (Author), , Dr. Zulfikar, SE. M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) terhadap aloaksi Belanja Modal pada kabupaten dan kota di propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan jenis time series data dan cross section data (data panel) dalam bentuk tahunan. Data time series yang digunakan dimulai dari periode 2012-2013, sedangkan data cross sectionya adalah kabupaten dan kota yang berada dalam wilayah provinsi jawa tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana alokasi umum, pendapatan asli daerah dan sisa lebih perhitungan anggaran berpengaruh terhadap alokasi belanja modal sedangkani dana alokasi khusus tidak mempunyai pengaruh terhadap alokasi belanja modal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji t sebagai berikut DAU diperoleh t¬hitung sebesar 3,021. DAK diperoleh t¬hitung sebesar -0,682, PAD diperoleh t¬hitung sebesar 7,401 dan Silpa diperoleh t¬hitung sebesar 4,748. Dari hasil ini membuktikan bahwa besarnya thitung terletak di daerah penolakan Ho yaitu thitung lebih besar dari ttabel atau 4,748 > 2,00. H1 diterima didaerah antara -2,00 < thitung < 2,00. dan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alokasi belanja modal ini dibuktikan dari hasil analisis uji F uji F diperoleh sebesar 50,159. Ternyata besarnya Fhit terletak di daerah penolakan Ho, yaitu Fhit lebih besar dari Ftabel atau 50,159 > 2,53. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,770, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model DAU (X1), DAK (X2), PAD (X3), Silpa (X4), menjelaskan variasi Alokasi belanja modal Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah sebesar 77,0% dan 23% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/31989/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/3/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/4/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/5/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/6/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/7/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/31989/9/LAMPIRAN.pdf