Tinjauan Jarak Pengambilan Sampel Pada Tanah Lempung Lunak Dari Ds. Jono Kec. Tanon Kab. Sragen Yang Distabilisasi Dengan Kolom Pasir

Fenomena permukaan jalan yang bergelombang serta badan jalan yang mengalami penurunan adalah masalah yang sering terjadi di Desa Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. Hal ini disebabkan oleh tanah yang mengalami penyusutan pada saat kering dan mengembang pada saat basah yang sering disebut dengan t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Satriyana, Marten Ramadlan Widhi (Author), , Anto Budi Listyawan, S.T., M.Sc (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Fenomena permukaan jalan yang bergelombang serta badan jalan yang mengalami penurunan adalah masalah yang sering terjadi di Desa Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. Hal ini disebabkan oleh tanah yang mengalami penyusutan pada saat kering dan mengembang pada saat basah yang sering disebut dengan tanah ekspansif. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan stabilisasi pada tanah tersebut dengan cara mempercepat proses konsolidasi. Penggunaan kolom pasir adalah salah satu cara untuk mempercepat proses konsolidasi tanah lempung ekspansif.Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stabilisasi kolom pasir terhadap tanah lempung lunak dari Desa Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen ditinjau dari nilai koefisien konsolidasi tanah (Cv), Compression Index (Cc) dan penurunan konsolidasi (Sc). Variasi jarak pengambilan sampel adalah 16,67 cm; 33,33 cm dan 50 cm dari kolom pasir, selain itu juga menggunakan sampel tanah tanpa stabilisasi kolom pasir. Dari hasil pengujian menunjukkan, semakin dekat jarak pengambilan sampel dari kolom pasir maka nilai Cv cenderung naik, pada sampel tanah dengan menggunakan kolom pasir nilai maksimum Cv terjadi pada pengambilan sampel dengan jarak 16,67 cm dari kolom pasir sebesar (0,00960 cm2/dt), sedangkan nilai Cv terkecil terjadi pada sampel tanah tanpa menggunakan stabilitas kolom pasir yakni sebesar (0,00214 cm2/dt). Sedangkan nilai Compression Index (Cc) pada sampel tanah dengan menggunakan kolom pasir tertinggi terjadi pada pada pengambilan sampel dengan jarak 50 cm dari kolom pasir sebesar (0,481). Pada penelitian ini nilai Compression Index (Cc) tertinggi terjadi pada pada pengambilan sampel tanah tanpa stabilisasi kolom pasir sebesar (0,574)., nilai Compression Index (Cc) terendah terjadi pada sampel tanah dengan menggunakan stabilitas kolom pasir pada jarak pengambilan sampel 16,67 cm dari kolom pasir sebesar (0,301). Sedangkan nilai penurunan konsolidasi (Sc) semakin besar, pada sampel tanah dengan menggunakan kolom pasir nilai terkecil Sc terjadi pada pengambilan sampel dengan jarak 16,67 cm dari kolom pasir sebesar (0,296 cm) dan nilai Sc maksimum terjadi pada pengambilan sampel dengan jarak 50 cm dari kolom pasir sebesar (0,463 cm). Sedangkan nilai Sc terbesar terjadi pada sampel tanah tanpa menggunakan stabilitas kolom pasir yakni sebesar (0,542 cm).
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32174/1/03.%20halaman%20depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/4/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/5/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/6/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/11/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/12/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/13/BAB%20VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/14/Daftar%20Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32174/15/Lampiran.PDF
https://eprints.ums.ac.id/32174/23/02.%20Naskah%20Publikasi.PDF