Perbandingan Pemakaian Air Kapur Dan Air Tawar SertaPengaruh Perendaman Air Garam Dan Air Sulfat Terhadap Durabilitas High Volume Fly Ash Concrete

Penelitian ini mencoba menggunakan bahan tambah berupa fly ash yang bertujuan untuk meningkatkan durabilitas dan kepadatan beton. Selain itu, dalam usaha untuk menghasilkan mutu beton yang lebih baik digunakan air kapur sebagai air campuran adukan beton. Pada penelitian ini menggunakan high volume f...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Prasetyo, Donny Putra (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini mencoba menggunakan bahan tambah berupa fly ash yang bertujuan untuk meningkatkan durabilitas dan kepadatan beton. Selain itu, dalam usaha untuk menghasilkan mutu beton yang lebih baik digunakan air kapur sebagai air campuran adukan beton. Pada penelitian ini menggunakan high volume fly ash concrete dengan kadar fly ash 50%. Untuk membandingkan maka digunakan 2 jenis fly ash yaitu yang berasal dari PLTU dan yang dibeli di pasaran, sedangkan air kapur yang digunakan berasal dari perendaman kapur hidup. Dimensi benda uji kubus 15x15x15 cm. Rancangan campuran menggunakan metode SNI 03-2834-2000. Setiap variasi dibuat 3 benda uji, sehingga jumlah keseluruhannya 60 buah. Perendaman 28 hari pada air tawar setelah itu direndam dalam air garam dan sulfat dengan lama perendaman 28 hari dan 56 hari. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat tekan beton. Selain high volume fly ash concrete pengujian terhadap beton normal juga dilakukan. Hasil kuat tekan awal optimum terjadi pada beton normal yang direndam dalam air yaitu 20,04 MPa. Setelah direndam dalam air garam hingga umur 56 hari perubahan kuat tekan yang terjadi relatif stabil sehingga tidak berpengaruh terhadap kuat tekan maupun durabilitas beton. Pada perendaman air sulfat umur 28 hari reaksi beton terhadap air sulfat masih lemah karena perubahan kuat tekan yang terjadi relatif tetap. Reaksi mulai terlihat pada lama perendaman 56 hari tetapi perubahan kuat tekan rata-rata yang terjadi masih relatif stabil sehingga terjadi keseimbangan antara pengembangan kekuatan beton dengan pengurangan luasan pada zona yang rusak oleh serangan asam sulfat. Namun, pada beton normal yang direndam dalam air sulfat nilai kuat tekan rata-rata lebih rendah daripada kuat tekan awal sehingga beton normal memiliki durabilitas yang lemah terhadap larutan asam sulfat dibandingkan beton dengan bahan tambah fly ash. Pada perendaman air garam dan air sulfat Penggunaan air kapur sebagai air campuran beton memiliki kuat tekan rata-rata yang lebih rendah daripada penggunaan air tawar sebagai air campuran beton.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32181/1/HAL%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/3/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/4/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/5/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/6/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/7/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/8/BAB%20VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/12/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/14/Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32181/15/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf