Analisis Usaha Industri Anyaman Bambu Di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013

Industri anyaman bambu ini merupakan upaya yang tepat dalam menciptakan lapangan kerja dan upaya meningkatkan pendapatan bagi penduduk di Kecamatan Sukoharjo, dari berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui faktor yang menyebabkan usaha industri anyaman bambu teta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Aryani, Esty Erma (Author), , Drs. Priyono, M.Si (Author), , Dra. Umrotun, M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Industri anyaman bambu ini merupakan upaya yang tepat dalam menciptakan lapangan kerja dan upaya meningkatkan pendapatan bagi penduduk di Kecamatan Sukoharjo, dari berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui faktor yang menyebabkan usaha industri anyaman bambu tetap bertahan. (2) Mengetahui karakteristik pengusaha yang masih aktif melakukan usaha anyaman bambu. (3) Mengetahui daerah pemasaran usaha industri anyaman bambu (4) Mengetahui sumbangan pendapatan dari usaha industri anyaman bambu terhadap pendapatan total keluarga. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu menentukan daerah penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Penentuan responden yaitu semua pengusaha dan pekerja yang berjumlah 55 pengusaha pada usaha anyaman bambu. Analisis data yang digunakan yaitu analisis tabel frekuensi dan analisis tabel silang. Penelitian menunjukkan faktor yang menyebabkan usaha anyaman bambu tetap bertahan dipengaruhi dari modal yang dibutuhkan Rp 1.443.000,00. Karakteristik umur pengusaha sebagian besar umur 30-39 tahun 23 (41,8). Jenis kelamin paling banyak kelompok perempuan 33 (60 %). Perempuan lebih menekuni usaha anyaman bambu dibandingkan laki-laki yang lebih cenderung bekerja di luar usaha. Pendidikan paling banyak tamat SLTA 22 (40 %). Pendidikan penting dalam teknologi yang berkembang dalam pemasaran yang meluas. Mata pencaharian yang paling banyak bermata percaharian petani 27 (49 %). Pemasaran yang terbesar didaerah Surakarta 655 (52,4 %). Transportasi menuju lokasi cenderung lebih mudah dan lebih banyak pengepul dibandingkan dengan daerah lain yang kebanyakan pedagang lokal. Rata-rata pendapatan total keluarga Rp.2.700.0000,00. Rata-rata pendapatan industri anyaman bambu Rp. 1.500.000,00. Industri anyaman bambu memberikan sumbangan terhadap pendapatan total keluarga sebesar 55,55%. Sumbangan pendapatan industri anyaman bambu terhadap pendapatan total keluarga mempunyai nilai sumbangan yang besar yaitu diatas 50%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32182/10/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/2/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/3/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/4/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/5/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/6/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32182/8/LAMPIRAN.pdf