Kesejahteraan siswa yang tinggal di panti asuhan
Sekolah diharapkan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi siswa sehingga siswa dapat merasa sejahtera karena pemenuhan kesejahteraan siswa mempengaruhi hampir seluruh aspek optimalisasi fungsi siswa di sekolah dan menjadi faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar dan pengembangan kemampuan si...
Zapisane w:
Główni autorzy: | , |
---|---|
Format: | Książka |
Wydane: |
2014-08.
|
Hasła przedmiotowe: | |
Dostęp online: | Connect to this object online |
Etykiety: |
Dodaj etykietę
Nie ma etykietki, Dołącz pierwszą etykiete!
|
Streszczenie: | Sekolah diharapkan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi siswa sehingga siswa dapat merasa sejahtera karena pemenuhan kesejahteraan siswa mempengaruhi hampir seluruh aspek optimalisasi fungsi siswa di sekolah dan menjadi faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar dan pengembangan kemampuan siswa. Dukungan terbesar sebagai faktor kesejahteraan siswa berasal dari orang tua. Namun siswa yang tinggal di panti asuhan harus jauh dari orang tua. Hal ini dapat menghambat perkembangan anak secara wajar karena pada kenyataannya, pengasuhan di panti asuhan hanya berfokus untuk memenuhi kebutuhan materi saja sedangkan kebutuhan emosional dan perkembangan kurang diperhatikan. Siswa yang tinggal di panti asuhan cenderung kesulitan dalam menyesuaikan diri, pendiam dan memiliki self esteem negatif lebih tinggi dari pada self esteem positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan kesejahteraan siswa yang tinggal di panti asuhan. Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposivesampling dengan karakteristik siswa yang bersekolah di SMP dan tinggal di panti asuhan berjumlah 8 informan. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner terbuka dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong sejahtera adalah teman, sekolah, penghargaan dan pujian, guru, belajar dan orang tua. Hal ini membuat siswa yang tinggal di panti asuhan merasa sejahtera. Walaupun demikian, orang tua juga menjadi faktor penghambat sejahtera karena tinggal di panti asuhan membuat siswa jauh dari orang tua. Faktor penghambat sejahtera yang lain adalah mendapat perlakuan tidak baik dari teman, melihat teman bermusuhan, jarang belajar, lampu belajar kurang terang, sakit fisik kambuh, pengasuh yang suka marah serta menjadi siswa yang nakal. Faktor penghambat ini membuat siswa yang tinggal di panti asuhan merasa tidak sejahtera sehingga dapat diuraikan bahwa pengertian sejahtera menurut siswa yang tinggal di panti asuhan adalah damai, tentram, dan bahagia. |
---|---|
Deskrypcja: | https://eprints.ums.ac.id/32210/1/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/3/03.%20Halaman%20Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/4/04.%20BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/5/05.%20BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/6/06.%20BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/7/07.%20BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/13/08.%20BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/14/09.%20Daftar%20Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/32210/15/10.%20Lampiran.pdf |