Gambaran Depresi Pada Lansia Yang KehilanganPasangan Hidup Di Desa Pandes Kecamatan WediKabupaten Klaten
Ketidakmampuan lansia untuk menyesuaikan diri dengan kehilangan pasangan hidupnya akan berakibat pada keadaan psikologis, seperti terjadinya gangguan emosi, kesendirian, kemurungan, kesedihan, kehilangan harapan, merasa putus asa dan perasaan bersalah maka resiko depresi pada lansia akan muncul, mak...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Ketidakmampuan lansia untuk menyesuaikan diri dengan kehilangan pasangan hidupnya akan berakibat pada keadaan psikologis, seperti terjadinya gangguan emosi, kesendirian, kemurungan, kesedihan, kehilangan harapan, merasa putus asa dan perasaan bersalah maka resiko depresi pada lansia akan muncul, maka seorang lansia harus dapat melalui proses berduka yang terjadi setelah pasangan hidupnya meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran depresi pada lansia di Desa Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan 41 responden yang kehilangan pasangan hidupnya antara 4 sampai 24 bulan. Hasil penelitian yang dikumpulkan menggunakan kuesioner Geriatric Depresion Scale (GDS) didapatkan sebanyak 18 responden tidak mengalami depresi setelah pasanganya meninggal, kemudian sebanyak 19 responden mengalami depresi ringan, dan 4 responden mengalami depresi sedang dan tidak ada responden yang mengalami depresi berat. Ditinjau dari jenis kelamin, tertinggi adalah lansia perempuan yang tidak mengalami depresi, lansia perempuan menjawab lebih suka untuk melakukan kegiatan (seperti mengikuti posyandu dan pengajian) sehingga lansia perempuan dapat merasa bahagia dan merasa bersemangat untuk menjalani hidupnya setelah pasangan hidupnya meninggal. Ditinjau dari usia, tertinggi adalah lansia kategori elderly yang tidak mengalami depresi, lansia kategori elderly masih berpikir bahwa masih ada harapan untuk menjalani hidup setelah pasanganya meninggal. Ditinjau dari lamanya waktu kehilangan, tertinggi adalah pada last phase yang mengalami depresi ringan, lansia pada last phase merasa tidak berharga, tidak bersemangat dan bosan setelah pasanganya meninggal serta lebih suka tinggal dirumah daripada mengikuti kegiatan dalam masyarakat. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/32264/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/3/BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/4/BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/6/BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/7/BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/10/BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/12/BAB%20VI.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/13/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/14/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/32264/16/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf |