Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan KarbohidratDengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di DesaBlulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah

Pendahuluan : Apabila dibandingkan orang yang lebih muda, lansia memiliki kecenderungan komposisi lemak tubuh lebih besar. Faktor penyebab terjadinya kenaikan kadar gula darah adalah kelebihan lemak, faktor genetik, status gizi lebih (Obesitas) dan aktivitas fisik yang rendah. Berdasarkan pada hasil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Puspitasari, Raditya Wahyuningsih (Author), , Dwi Sarbini, S.ST., M.Kes (Author), , Pramudya Kurnia, STP, M.Agr (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan : Apabila dibandingkan orang yang lebih muda, lansia memiliki kecenderungan komposisi lemak tubuh lebih besar. Faktor penyebab terjadinya kenaikan kadar gula darah adalah kelebihan lemak, faktor genetik, status gizi lebih (Obesitas) dan aktivitas fisik yang rendah. Berdasarkan pada hasil Riskesdas tahun 2007 prevalensi obesitas nasional 19,1%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat dengan kadar gula darah pada lansia obesitas di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Metode Penelitian : Jenis penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dari semua lansia dengan IMT ≥ 25,00 kg/m2. Cara pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat diperoleh dari hasil rata-rata recall 2 x 24 jam tidak berurutan dan kadar gula darah puasa serta 2 jam post prandial diperoleh dari pemeriksaan tenaga kesehatan. Uji kenormalan data menggunakan Kolmogorov-Smirnov test dan uji hubungan dengan pearson product moment. Hasil : Tidak ada hubungan asupan energi dengan kadar gula darah puasa (p=0,70) dan 2 jam post prandial (p=0,34). Tidak ada hubungan asupan lemak dengan kadar gula darah puasa (p=0,79) dan 2 jam post prandial (p=0,95). Tidak ada hubungan asupan protein dengan kadar gula darah puasa (p=0,75) dan 2 jam post prandial (p=0,82). Tidak ada hubungan asupan karbohidrat dengan kadar gula puasa (p=0,42) dan 2 jam post prandial (p=0,99).
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32294/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/2/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/6/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/7/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/12/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/13/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/14/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/15/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32294/16/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf