Analisis Postur Kerja Dan Redesign Peralatan KerjaMenggunakan Metode Quick Exposure Check (QEC) Pada Operator Kerajinan Pencetakan Gerabah ( Studi Kasus: Home Industry Bapak Sutrisno, Wedhi, Bayat, Klaten)

Gerabah merupakan salah satu kerajinan yang sangat potensial di provinsi Jawa Tengah. Salah satunya adalah di Desa Wedhi, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yaitu Home Industry Bapak Sutrisno. Operator pencetakan gerabah memulai bekerja pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Produk yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Priyono, Joko (Author), , Indah Pratiwi, ST., MT (Author), , Etika Muslimah, S.T., M.M., M.T (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gerabah merupakan salah satu kerajinan yang sangat potensial di provinsi Jawa Tengah. Salah satunya adalah di Desa Wedhi, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yaitu Home Industry Bapak Sutrisno. Operator pencetakan gerabah memulai bekerja pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Produk yang dihasilkan yaitu dudukan tempat wudhu dan wastafel dengan ketinggian 63 cm, proses pencetakan gerabah melalui 7 Proses yaitu, proses persiapan bahan baku, proses pengukuran, proses pra-cetak, proses penggilingan, proses penjemuran, proses pembakaran, proses finishing. Dari analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa kondisi postur kerja pada operator pencetakan gerabah sangat beresiko menimbulkan cedera musculoskeletal disorders. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis postur kerja operator pencetakan gerabah di semua stasiun kerja dan melakukan redesign peralatan kerja. Hasil pengolahan data yang telah dilakukan yaitu, dari hasil klasifikasi subjektivitas tingkat resiko melalui kuesioner NBM (Nordic Body Map) diperoleh skor 60, 53, 52, yang termasuk tingkat resiko sedang (mungkin diperlukan tindakan dikemudian hari) dan diperoleh skor 72 yang masuk tingkat resiko tinggi (diperlukan tindakan segera). Sedangkan hasil analisa dengan menggunakan metode QEC (Quick Exposure Check) diperoleh skor keluhan 78, 76, yang masuk dalam Action Level 2 (investigasi lebih lanjut), dan diperoleh skor keluhan 110, 102, dan 107, yang masuk dalam Action Level 3 (investigasi lebih lanjut dan dilakukan penanganan dalam waktu dekat). Timbulnya resiko dan keluhan tersebut dikarenakan oleh postur kerja dari operator yang tidak alamiah, dan berlangsung dalam waktu yang lama. Sehingga diberikan usulan redesign peralatan kerja untuk menunjang kenyamanan operator dalam bekerja. Desain usulan peralatan kerja yang dihasilkan yaitu kursi, meja, alat penggiling, dan alas tempat pra-cetak yang sudah disesuaikan dengan dimensi antropometri dan sesuai dengan kebutuhan operator di masingmasing stasiun kerja. Sehingga dapat mengatasi keluhan dan cedera musculoskletal yang sebelumnya timbul.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32353/19/naskah%20publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/1/Halaman%20Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/2/Bab%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/3/Bab%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/4/Bab%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/5/Bab%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/6/Bab%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/7/Daftar%20Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32353/13/Lampiran-Lampiran.pdf