Usulan Perbaikan Stasiun Kerja Mencanting Dengan Analisis Keluhan Musculoskeletal (Studi Kasus Di Griya Batik Gres Tenan)

Griya Batik Gress Tenan merupakan perusahaan yang memproduksi batik printing dan tulis. Untuk Batik Tulis salah satu proses produksinya adalah mencanting yang dilakukan pekerja dengan posisi duduk pada dingklik dan kain yang akan dicanting diletakkan di atas gawangan. Pekerja melakukan pekerjaan men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Saputra, Dewantara Jangga (Author), , Mila Faila Sufa, S.T., M.T (Author), , Indah Pratiwi, ST., MT (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Griya Batik Gress Tenan merupakan perusahaan yang memproduksi batik printing dan tulis. Untuk Batik Tulis salah satu proses produksinya adalah mencanting yang dilakukan pekerja dengan posisi duduk pada dingklik dan kain yang akan dicanting diletakkan di atas gawangan. Pekerja melakukan pekerjaan mencanting dalam waktu lebih dari tujuh jam. Hal tersebut dapat menimbulkan keluhan musculoskeletal disorders yang akan berpengaruh terhadap kesehatan, keselamatan dan produktivitas pekerja. Pada penelitian ini digunakan metode Nordic Body Map dan Quick Exposure Checklist untuk mengetahui keluhan MSDS, serta menggunakan data antropometri untuk merancang ulang stasiun kerja. Langkah selanjutnya yaitu menguji kembali rancangan stasiun kerja menggunakan NBM dan QEC. Hasilnya diketahui bahwa skor akhir NBM operator 1 dan 2 adalah 64 dan 64 dimana masuk dalam kategori sedang. Ada beberapa keluhan yang dirasakan pekerja pada bagian tubuh, bagian tubuh tersebut antara lain bagian pinggang, pinggul, siku kiri, pergelangan tangan kanan, tangan kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri, betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki kanan, pergelangan kaki kiri, kaki kanan. Setelah dilakukan rancangan baru didapat skor ahhir 48 dan 49 dalam kategori rendah sehingga keluhan yang dirasakan pekerja dapat berkurang. Namun pada bagian tangan kanan dan siku kanan masih mengalami keluhan, hal tersebut mungkin dikarenakan bagian tangan kanan merupakan bagian paling aktif saat mencanting. Hasil dari perhitungan QEC didapatkan skor akhir operator 1 dan 2 adalah 96 dan 104 yang masuk dalam action level 3 dimana perlu investigasi lebih lanjut dan dilakukan penanganan dalam waktu dekat. Setelah perancangan didapatkan skor akhir 88 dan 88 yang masuk dalam actio level 2 dimana masih perlu investigasi lebih lanjut.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32355/17/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/1/03.%20Halaman%20Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/2/04.%20BAB%20l.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/3/05.%20BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/4/06.%20BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/11/07.%20BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/12/08.%20BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/13/09.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20ok.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32355/14/10.%20Lampiran.pdf