Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus PostTransfer Tendon Achiles Dextra Di RsudSalatiga
Latar belakang:Kontraktur tendon achiles merupakan gangguan fungsi gerak oleh karena radang pada tendon, sendi atau otot dapat terjadi akibat cidera pada kaki dan karena immobilisasi yang terlalu lama. Kondisi kontraktur tendon achiles dapat menyebabkan nyeri, keterbatasan LGS, penurunan kekuatan ot...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar belakang:Kontraktur tendon achiles merupakan gangguan fungsi gerak oleh karena radang pada tendon, sendi atau otot dapat terjadi akibat cidera pada kaki dan karena immobilisasi yang terlalu lama. Kondisi kontraktur tendon achiles dapat menyebabkan nyeri, keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot, dan gangguan fungsional. Tujuan: Untuk mengetahui manfaat Ultra Sonic, Short Wave Diathermy, dan Terapi Latihan pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot, peningkatan LGS, serta peningkatan aktifitas fungsional berjalan pada kondisi kontraktur tendonachiles dextra. Hasil:Dari hasil terapi dapat di simpulkan bahwa adanya penurunan nyeri dengan VAS dari T1 sampai T6 dapat dilihat sebagai berikut: Nyeri diam T1 sampai T6 (0), nyeri tekan T1 dan T2 (20), T3 sampai T6 (10), nyeri gerak T1 (30), T2 dan T3 (25), T4 dan T5 (20), T6 (10). LGS di ukur dengan goneometer dari T1 sampai T6 dapat di lihat sebagai berikut: Gerak aktif dorsal fleksi - plantar fleksi T1 dan T2 S: 10º - 0 - 30º, T3 dan T4 S: 15º - 0 - 35º, T5 S: 15º - 0 - 40º, T6 S: 20º - 0 - 40º. Gerak pasif dorsal fleksi - plantar fleksi T1 dan T2 S:15º - 0 - 35º, T3 S: 20º - 0 - 40º, T4 dan T5 S: 20º - 0 - 40º, T6 S: 20º - 0 - 45º. Gerak aktif Eversi - Inversi ankle kanan T1 dan T2 R: 10º - 0 - 25º, T3 R: 15º - 0 - 30º, T4 dan T5 R: 15º - 0 - 35º, T6 R: 20º - 0 - 35º. Gerak pasif eversi - inverse T1 dan T2 R: 15º - 0 - 30º, T3 R: 20º - 0 - 30º, T4 R: 20º - 0 - 35º, T5 dan T6 R: 20º - 0 - 40º. Kekuatan otot dengan MMT dari T1 sampai T6 flantar flexsor gastrocnemius (4), T1 dan T2 dorsi flexsor (3), T3 sampai T4 (4). Kemampuan aktifitas fungsional dengan ADL, dari T1 sampai T6 kemampuan aktifitas fungsional pasien baik dan terjaga. Kesimpulan: Ultra sonic dan short wave diathermy dapat mengurangi nyeri, Terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot, free active exercise dan resisted active exercise dapat menambah lingkup gerak sendi (LGS), dan meningkatkan kemampuan fungsional pasien. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/32425/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/2/BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/3/BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/8/BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/9/BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/10/BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/11/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/17/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/32425/18/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf |