Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Nilai Arus Puncak Ekspirasi Pada Penderita Asma Bronkhial

Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi ini berhubungan dengan hiperresponsivitas saluran pernapasan terhadap berbagai stimulasi, yang menyebabkan kekambuhan sesak napas (mengi), kesulitan bernapas, dada terasa sesak, dan batuk,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Walburga, Vincentia Maya (Author), , Isnaini Herawati S. Fis., M.Sc (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_32447
042 |a dc 
100 1 0 |a Walburga, Vincentia Maya  |e author 
700 1 0 |a , Isnaini Herawati S. Fis., M.Sc  |e author 
245 0 0 |a Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Nilai Arus Puncak Ekspirasi Pada Penderita Asma Bronkhial 
260 |c 2014. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/1/Halaman%20depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/2/BAB%20I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/3/BAB%20II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/4/BAB%20III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/5/BAB%20IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/6/BAB%20V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/13/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/32447/14/Naskah%20Publikasi.pdf 
520 |a Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi ini berhubungan dengan hiperresponsivitas saluran pernapasan terhadap berbagai stimulasi, yang menyebabkan kekambuhan sesak napas (mengi), kesulitan bernapas, dada terasa sesak, dan batuk, cenderung pada malam hari dan atau dini hari. Sumbatan saluran napas ini bersifat reversible, baik dengan atau tanpa pengobatan. Berbagai faktor yang dapat menimbulkan serangan asma antara lain jenis kelamin, genetik, obesitas, olah raga berlebihan, infeksi, alergen, perubahan suhu, pajanan iritan asap rokok, dan faktor lingkungan. Pemberian terapi untuk pasien asma bronkhial yang dipilih yaitu deep breathing exercise adalah latihan pernafasan dengan teknik bernapas secara perlahan dan dalam menggunakan otot diafragma sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deep breathing exercise terhadap nilai arus puncak ekspirasi pada penderita asma bronkhial. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, dengan pendekatan pre test and post test two groups design. Jumlah sampel pada penelitian ini 10 orang, cara pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, uji statistik menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan niali APE pre dan post pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol nilai p=0,042 atau p<0,05 hasilnya signifikan, pada kelompok perlakuan deep breathing exercise nilai p=0,043 atau p<0,05 hasilnya signifikan. Uji Mann Whitney untuk mengetahui beda pengaruh kedua kelompok diperoleh nilai p= 0,012 atau nilai p < 0,05 sehingga Ha diterima yang berarti ada perbedaan pengaruh deep breathing exercise terhadap nilai arus puncak ekspirasi pada penderita asma bronkhial. Semoga penelitian ini dapat berlanjut dan dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis ataupun masyarakat umum. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/32447/ 
787 0 |n J120121015 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/32447/  |z Connect to this object online