Moralitas Pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata: Tinjauan Semiotik Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di Smk 4 Sukoharjo

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, 2) mendeskripsikan moralitas dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, 3) mendeskripsikan implementasi moralitas dalam pembelajaran sastra di SMK N 4 Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Setiawan, Budi (Author), , Prof. Dr. Ali Imron Al-Ma'ruf, M.Hum (Author), , Dr. Nafron Hasyim (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, 2) mendeskripsikan moralitas dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, 3) mendeskripsikan implementasi moralitas dalam pembelajaran sastra di SMK N 4 Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Strategi yang digunakan adalah studi kasus terpancang (embedded case study research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Validasi data dengan triangulasi teoretis. Teknik analisis data menggunakan metode pembacaan model semiotik, yaitu heuristik dan hermeneutik. Berdasarkan analisis struktur dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata diperoleh simpulan bahwa tema menceritakan tentang sebuah keberanian untuk bermimpi di tengah kehidupan yang memprihatinkan. Tokoh utama dalam novel Sang Pemimpi adalah Ikal, Arai, dan Jimbron dengan tokoh antagonis Pak Mustar. Alur yaitu alur campuran atau gabungan alur progresif dan alur mundur. Latar terjadi di Belitong timur tahun 1988. Berdasarkan analisis struktural novel Sang Pemimpi dapat disimpulkan bahwa bentuk keseluruhan antara unsur-unsur yang satu dengan unsur yang lain saling terkait dan menjalin kesatuan. Moralitas dalam novel Sang Pemimpi yaitu 1) Aspek kejujuran digambarkan Ikal yang menceritakan kenakalannya, 2) Nilai otentik ditunjukkan oleh tokoh Arai yang selalu taat beribadah pada Tuhan, 3) Kesediaan bertanggung jawab digambarkan oleh tokoh Bang Zaitun ketika membantu Arai untuk mendapatkan wanita pujaannya, 4) Kemandirian moral ditunjukkan oleh tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron untuk tetap bersekolah meskipun banyak diantara anak-anak Melayu yang putus sekolah karena kondisi masyarakat yang miskin, 5) Keberanian moral ditunjukkan oleh tokoh Ikal dan Arai. Mereka berani merantau ke Pulau Jawa dengan modal yang minim, 6) Kerendahan hati ditunjukkan oleh tokoh ayah Ikal pada saat menerima undangan mengambil rapor, 7) Sikap realistik dan kritis ditunjukkan oleh tokoh Ikal yang membandingkan antara Capo dan mahasiswa melayu yang banyak bicara. Berdasarkan hasil implementasinya dapat disimpulkan bahwa pemakaian bahan ajar tersebut dapat meningkatkan semangat dan motifasi belajar siswa di SMK Negeri 4 Sukoharjo.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/32545/1/3.%20Halaman%20Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/3/4.%20BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/4/5.%20BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/6/6.%20BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/7/7.%20BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/8/8.%20BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/10/10.%20Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/32545/13/2.%20Naskah%20Publikasi.pdf