Pelaksanaan Musyawarah Untuk Mufakat Dalam Rapat Karang Taruna (Studi Kasus pada Karang Taruna Sumber Cahaya di Dukuh Sumberejo Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen)

Penelitian ini bertujuan: untuk mendeskripsikan bentuk pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dan mendeskripsikan kendala serta solusi dalam pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dalam rapat karang taruna Sumber Cahaya di Dukuh Sumberejo Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Jenis peneliti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Pamungkas, Johan (Author), , Agus Prasetyo, S.Pd, M.Pd (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan: untuk mendeskripsikan bentuk pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dan mendeskripsikan kendala serta solusi dalam pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dalam rapat karang taruna Sumber Cahaya di Dukuh Sumberejo Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Jenis penelitian termasuk kualitatif dan strategi adalah studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif dengan langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dalam rapat karang taruna Sumber Cahaya: 1) Saling menghargai pendapat dalam rapat ketika musyawarah untuk mufakat, 2) Tutur kata yang baik dalam rapat ketika musyawarah untuk mufakat, 3) Kesabaran dalam mengikuti rapat ketika musyawarah untuk mufakat, 4) Bersedia berbicara dalam rapat ketika musyawarah untuk mufakat, 5) Bersedia mendengar pendapat orang lain dalam rapat ketika musyawarah untuk mufakat, 6) Memberi maaf kepada anggota rapat ketika saat musyawarah untuk mufakat. Kendala dalam pelaksanaan musyawarah untuk mufakat rapat karang taruna Sumber Cahaya meliputi: 1) Anggota lebih tua merasa paling benar, 2) Anggota karang taruna sebagian lebih banyak bercanda atau bermain handphone, 3) Anggota sebagian kecil ada yang keluar meninggalkan ruangan, 4) Anggota karang taruna sebagian kecil, terkadang membawa konflik pribadi dalam musyawarah, 5) Anggota rapat karang taruna sebagian kecil, terkadang masih mempunyai ego yang tinggi. Solusi meliputi: 1) Anggota karang taruna harus terus menjalin keakraban, 2) Anggota karang taruna harus selalu melakukan instropeksi diri, 3) Pengaturan posisis tempat duduk anggota rapat ketika musyawarah untuk mufakat, 4) Adanya peraturan penggunaan handphone, 5) Anggota karang taruna harus bisa memisahkan permasalahan pribadi.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/33033/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/2/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/3/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/4/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/5/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/6/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/20/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/33033/21/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf