Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan prinsip kesopanan, penyimpangan prinsip kesopanan, dan tujuan penyimpangan prinsip kesopanan dalam acara humor Lenong Rempong di Trans 7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dal...
Bewaard in:
Hoofdauteurs: | , |
---|---|
Formaat: | Boek |
Gepubliceerd in: |
2015.
|
Onderwerpen: | |
Online toegang: | Connect to this object online |
Tags: |
Voeg label toe
Geen labels, Wees de eerste die dit record labelt!
|
Samenvatting: | Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan prinsip kesopanan, penyimpangan prinsip kesopanan, dan tujuan penyimpangan prinsip kesopanan dalam acara humor Lenong Rempong di Trans 7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini tuturan dalam acara humor Lenong Rempong di Trans 7. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap dan catat. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi teori. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode padan referensial. Metode padan referensial memiliki teknik lanjutan, yaitu teknik hubung banding membedakan (HBB) dan teknik hubung banding menyamakan (HBS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa percakapan dalam acara humor Lenong Rempong di Trans 7 terdapat penggunaan prinsip kesopanan yang terdiri dari enam maksim yakni maksim kebijaksanaan 4 data, maksim penerimaan 3 data, maksim kemurahan 2 data, maksim kerendahan hati 9 data, maksim kecocokan 3 data, dan maksim kesimpatian 4 data. Penggunaan prinsip kesopanan dalam acara humor Lenong Rempong di Trans 7 didominasi oleh maksim kerendahan hati. Adapun penyimpangan prinsip kesopanan terdiri dari penyimpangan maksim kebijaksanaan (10 data) dengan membingungkan lawan tutur, memerintah lawan tutur, dan memutarbalikkan fakta. Penyimpangan maksim penerimaan (8 data) dengan memanfaatkan ketidaktahuan dan meminta sesuatu kepada lawan tutur. Penyimpangan maksim kemurahan (31 data) dengan berkata tidak mengenakkan, mengatakan pujian tidak tulus, merendahkan fisik, merendahkan kemampuan, dan merendahkan status lawan tutur. Penyimpangan maksim kerendahan hati (9 data) dengan membanggakan kemampuan dan penampilan diri sendiri. Penyimpangan maksim kecocokan (7 data) dengan menyatakan hal yang bertolak belakang dan hal tidak sebenarnya. Penyimpangan maksim kesimpatian (10 data) dengan tidak peduli dengan kondisi lawan tutur. Selain itu, ada beberapa tujuan yang muncul berdasarkan penyimpangan prinsip kesopanan. Tujuan yang dimaksud yaitu menjelaskan, memerintah, menyombongkan diri sendiri, menghina, menyakiti, menyalahkan, menentang, membingungkan , dan meminta. |
---|---|
Beschrijving item: | https://eprints.ums.ac.id/34067/1/02.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/3/03.%20HALAMAN%20DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/5/04.%20BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/6/05.%20BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/7/06.%20BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/9/07.%20BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/10/08.%20BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/11/09.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/13/10.%20LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/34067/14/01.%20SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI%20KARYA%20ILMIAH.pdf |