Campur Kode Pada Judul Berita Di Media Online Detik.Com

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perwujudan campur kode pada judul berita di media online detik.com dan mendeskripsikan alasan penyebab terjadinya campur kode pada judul berita di media online detik.com. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskripstif kualitatif. Data penelitian i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hardiyantiningrum, Dyah (Author), , Drs. Andi Haris Prabawa, M.Hum (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_34341
042 |a dc 
100 1 0 |a Hardiyantiningrum, Dyah  |e author 
700 1 0 |a , Drs. Andi Haris Prabawa, M.Hum.  |e author 
245 0 0 |a Campur Kode Pada Judul Berita Di Media Online Detik.Com 
260 |c 2015. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/3/BAB%20I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/4/BAB%20II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/5/BAB%20III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/6/BAB%20IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/7/BAB%20V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/11/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/12/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/34341/13/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI%20KARYA%20ILMIAH.pdf 
520 |a Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perwujudan campur kode pada judul berita di media online detik.com dan mendeskripsikan alasan penyebab terjadinya campur kode pada judul berita di media online detik.com. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskripstif kualitatif. Data penelitian ini berupa kata, frasa, maupun klausa yang menunjukkan adanya campur kode pada judul berita di media online detik.com. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni judul berita di media online detik.com. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Adapun teknik analisis data menggunakan metode padan dengan teknik dasar yakni teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutan yakni teknik hubung banding menyamakan atau teknik HBS. Hasil analisis campur kode pada judul berita di media online detik.com menunjukkan bahwa terdapat 66 data dari 59 judul berita yang terdiri atas campur kode kata sebanyak 32 data (blusukan, skill, pending, briefing, take off, landing, cafe, overload, simple, wanted, upgrade, submersible, basement, make up, suudzon, clear, deal, spirit, flyover, spot, fee, download, lafadz, update, reward, shock, feeling, nervous, confirmed, ngeboti, mandek dan gendeng); frasa sebanyak 20 data (black box, file hard, soft copy, flight approval, car free day, cold storage, high heels, lost contact, face to face, safety belt, no comment, crash landing, the best ambassador, the real president, stop line, have fun, the best destination, traffic light, bad news, dan illegal fishing); klausa sebanyak 7 data (sikilku lecet kabeh, bapake keset pol, it's not a joke, no limit, kerjone apik, he must be better, dan remuk iki dalane); idiom sebanyak 2 data (all out dan on air); baster sebanyak 4 data (diroll, di-police line, sang baby sitter, dan ngedrop); dan reduplikasi sebanyak 1 data (grasak grusuk). Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat enam alasan penyebab terjadinya campur kode pada judul berita di media online detik.com yakni identifikasi peran, identifikasi ragam, need filling motive, prestige filling motive, dan kebiasaan. Alasan penyebab terjadinya campur kode karena identifikasi peran sebanyak 5 data, identifikasi ragam sebanyak 9 data, keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan sebanyak 2 data, need filling motive sebanyak 22 data, prestige filling motive 13 data, dan kebiasaan 15 data. Identifikasi peran muncul karena adanya kemahiran penulis dalam mengemas suatu judul berita. Identifikasi ragam digunakan sebagai ragam bahasa dengan gaya bahasa yang berbeda. Keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan digunakan penulis untuk menunjukkan adanya keinginan menjelaskan dan menafsirkan sesuatu kepada pembaca. Need filling motive muncul karena penulis tidak menemukan kosakata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Prestige filling motive muncul karena penulis ingin menunjukkan status keterpelajarannya. Sementara faktor kebiasaan terjadi akibat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa mempunyai maksud tertentu. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/34341/ 
787 0 |n A310110179 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/34341/  |z Connect to this object online