Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN
Kecemasan menghadapi ujian ditinjau dari kognitif terjadi karena adanya persepsi negatif tentang kemampuan yang dimiliki. Persepsi akan kemampuan diri disebut sebagai efikasi diri, dimana efikasi diri memiliki implikasi penting pada perilaku yang dimunculkan. Tanpa efikasi diri, orang bahkan enggan...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2015.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kecemasan menghadapi ujian ditinjau dari kognitif terjadi karena adanya persepsi negatif tentang kemampuan yang dimiliki. Persepsi akan kemampuan diri disebut sebagai efikasi diri, dimana efikasi diri memiliki implikasi penting pada perilaku yang dimunculkan. Tanpa efikasi diri, orang bahkan enggan mencoba melakukan suatu perilaku. Orang dengan persepsi terhadap efikasi diri yang rendah terancam secara potensial dengan tingginya kebangkitan rasa cemas. Dalam kaitannya dengan kecemasan, efikasi diri dapat membantu untuk menurunkan kecemasan pada diri seseorang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan menghadapi ujian SBMPTN. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 96 orang, siswa yang mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan kriteria siswa lulusan pendidikan menengah (SMA/ MA/ SMK/ MAK) dan sederajat, termasuk Paket C tahun 2013, 2014, dan 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis product moment menggunakan program bantu SPSS 19,0 For Windows Program. Terdapat hubungan negatif antara efikasi diri dengan kecemasan menghadapi ujian SBMPTN. Sumbangan efektif (SE) efikasi diri terhadap kecemasan dalam menghadapi ujian SBMPTN sebesar 41,4%. Tingkat efikasi diri tergolong tinggi sedangkan tingkat kecemasan tergolong sedang. Berdasarkan hasil analisis paired sample t-test terlihat bahwa terjadi peningkatan kecemasan dua minggu sebelum SBMPTN dilaksanakan dengan satu minggu sebelum SBMPTN dilaksanakan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/35103/4/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/7/03.%20Halaman%20Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/8/04.%20BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/9/05.%20BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/14/06.%20BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/15/07.%20BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/16/08.%20BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/17/09.%20Daftar%20Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/20/10.%20Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/35103/1/01.%20Surat%20Pernyataan%20Publikasi%20Karya%20Ilmiah.pdf |