Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Piriformis Syndrome Sinistra Di Rsud Saras Husada Purworejo

Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan di RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO dengan maksud memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Piriformis Syndrome di kalangan fisioterapi dan paramedis pada kasusnya serta masyarakat pada umumnya. Piriformis syndrome...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Prasetyo, Adit (Author), , Wahyuni, S.Fis., M.Kes (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan di RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO dengan maksud memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Piriformis Syndrome di kalangan fisioterapi dan paramedis pada kasusnya serta masyarakat pada umumnya. Piriformis syndrome adalah nyeri pada area gluteal menjalar sampai ke tungkai. Permasalahan yang ditemukan dalam kasus ini meliputi kapasitas fisik: (1) Adanya nyeri tekan, diam dan nyeri gerak, (2) Adanya spasme otot pada m.piriformis, m.hamstring, m.gastrocnumius (3) Adanya penurunan LGS (4) Adanya penurunan kekuatan otot. Metode penelitian yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengadakan penelitian berupa studi kasus dengan analisa data deskriptif. Pembahasan ini bertujuan untuk mengungkapkan seberapa jauh hasil yang didapat atau efektivitas pemberian IR, TENS serta Terapi latihan terhadap kondisi Piriformis syndrome pada penderita Ny. S yang berumur 47 tahun. Hasil menunjukkan bahwa selama enam kali tarapi didapatkan: penurunan intensitas nyeri T1 : nyeri diam = 2, nyeri tekan = 6,6, nyeri gerak = 6, T6 : nyeri diam = 1, nyeri tekan = 3, nyeri gerak =2. Peningkatan kekuatan otot fleksi hip T1 : 3 menjadi T6 : 5, ekstensi hip T1 : 3 menjadi T6 : 5, abduksi hip T1 : 3 menjadi T6 : 4, adduksi hip T1 : 3 menjadi T6 : 5, eksorotasi hip T1 : 3 menjadi T6 : 4, endorotasi hip T1 : 3 menjadi T6 : 4. Peningkatan lingkup gerak sendi bagian hip sagital T1 : 10-0-40 menjadi T6 : 37-0-80, frontal T1 : 30-0-20 menjadi T6 : 40-0-40, rotasi T1 : 10-0-20 menjadi T6 : 30-0-30. Penurunan spasme m.piriformis T1 : ada menjadi T6 : tidak ada, m.hamstring T1 : ada menjadi T6 : tidak ada, m.gastrocnumius T1 : ada menjadi T6 :tidak ada.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/36695/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/3/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/9/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/10/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/11/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/13/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/19/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/22/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/36695/25/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI.pdf