Penyesuaian Sosial Pada Siswa Akselerasi

Program percepatan (akselerasi) belajar untuk siswa SD, SLTP, dan SLTA yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000, diberikan bagi siswa dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan dengan waktu lebih awal. Penyesuaian sosial di sekolah diartikan sebagai kemam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ayu Citi Wardhani, Diandra (Author), , Dr. Moordiningsih, M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Program percepatan (akselerasi) belajar untuk siswa SD, SLTP, dan SLTA yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000, diberikan bagi siswa dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan dengan waktu lebih awal. Penyesuaian sosial di sekolah diartikan sebagai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekolah secara wajar, sehingga terjalin kepuasan bagi diri dan lingkungannya. Menjadi murid yang duduk di kelas akselerasi merupakan beban yang relatif berat, apalagi jika tidak didukung oleh kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosialnya. Murid akselerasi harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mempertahankan prestasi di kelasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan proses penyesuaian sosial pada siswa akselerasi.Teknik pemilihan informan yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling,berdasarkan ciri-ciri yaitu, merupakan siswa akselerasi, dan berusia 15-17 tahun, berjumlah 58 informan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan kuesioner terbuka. Kelas akselerasi adalah kelas percepatan, diadakan bagi siswa yang memiliki IQ istimewa atau di atas rata-rata. Permasalahan terkait siswa akselerasi antara lain kesulitan dalam memanajemen waktu, menyebabkan siswa akselerasi merasa stress. Cara mengatasinya adalah mengikuti les atau bimbingan belajar, mengisi waktu luang, dan berusaha menyempatkan waktu untuk bertemu teman. Adanya perbedaan suku/ras dan perbedaan pendapat memunculkan permasalahan antar teman satu kelas akselerasi. Bila bertemu dengan teman-teman di luar kelas, siswa akselerasi cenderung merasa dikucilkan karena dianggap berbeda dan sombong, dari sikap siswa di luar kelas akselerasi yang cenderung seperti mengabaikan. Namun siswa akselerasi tetap menghormati orang lain, yaitu dengan cara menyapanya, menerima perbedaan, dan bersikap sopan. Siswa akselerasi juga tetap mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah, dan berusaha mengikuti aktif kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah, rumah, maupun lingkungan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/37479/1/03.%20HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/2/04.%20BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/3/05.%20BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/4/06.%20BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/5/07.%20BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/10/08.%20BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/14/09.%20Daftar%20Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/15/10.%20Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37479/16/02.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf