Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Dari Hasil Pembakaran Nira PG. Gondang Baru Klaten Dan Kapur Tohor Pengganti Semen UntukCampuran Beton

Beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu semen, agregat, dan air. Bahan tambah (admixture) dapat ditambah untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton agar berfungsi lebih baik dan lebih ekonomis. Pemilihan abu ampas tebu sebagai bahan tambah merupakan salah satu alternatif yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: HARJIANTO, NANANG (Author), , Ir. H. Suhendro Trinugroho, MT (Author), , Ir. H. Aliem Sudjatmiko, MT (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_37580
042 |a dc 
100 1 0 |a HARJIANTO, NANANG  |e author 
700 1 0 |a , Ir. H. Suhendro Trinugroho, MT  |e author 
700 1 0 |a , Ir. H. Aliem Sudjatmiko, MT  |e author 
245 0 0 |a Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Dari Hasil Pembakaran Nira PG. Gondang Baru Klaten Dan Kapur Tohor Pengganti Semen UntukCampuran Beton 
260 |c 2015. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/1/03.%20Halaman%20depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/2/04.%20BAB%20I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/3/05.%20BAB%20II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/9/06.%20BAB%20III%20%20baru.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/10/07.%20BAB%20IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/11/08.%20BAB%20V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/12/09.%20BAB%20VI.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/13/10.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/20/11.%20Lampiran.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/37580/21/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf 
520 |a Beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu semen, agregat, dan air. Bahan tambah (admixture) dapat ditambah untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton agar berfungsi lebih baik dan lebih ekonomis. Pemilihan abu ampas tebu sebagai bahan tambah merupakan salah satu alternatif yang cukup mengena, mengingat di Indonesia potensi ampas tebu tercatat mencapai 2.270.623 ton sehingga ampas tebu yang dihasilkan berkisar antara 340.593 ton sampai 711.614 ton. Serta pemberian kapur tohor sebagai pengganti semen dimaksudkan untuk menjadi bahan ikat yang penting dan banyak dipakai dalam pembangunan fisik beton. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui perbedaan kuat tekan, tarik dan lentur yang dihasilkan dari penambahan abu ampas tebu dengan perekat kapur tohor atau pun menggunakan semen. Persentase variasi penambahan abu ampas tebu 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dari berat semen atau kapur tohor untuk variasi 5 benda uji. Untuk kuat tekan dan kuat tarik belah beton menggunakan cetakan silinder dengan dimensi diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 60 benda uji. Untuk uji kuat lentur balok tanpa tulangan menggunakan cetakan balok dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 20 cm sebanyak 30 benda uji. Mix design menggunakan metode road note no.4. pengujian dilakukan ketika benda uji berumur 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan menggunakan perekat semen atau kapur tohor dapat disimpulkan bahwa untuk campuran beton menggunakan semen dengan penambahan abu ampas tebu sebesar 10% menghasilkan kuat tekan maksimal sebesar 22,46 MPa sehingga mengalami peningkatan sebesar 21,6% dari beton normal 20,30 MPa. Untuk perkat kapur tohor pengujian kuat tekan maksimal sebesar 10% menghasilkan kuat tekan 2,23 sehingga mengalami peningkatan sebesar 61,20% dari beton normal 1,62 MPa. Pengujian kuat tarik belah menggunakan perekat semen dengan penambahan abu ampas tebu sebesar 10% menghasilkan kuat tarik maksimal sebesar 6,06 MPa sehingga mengalami peningkatan sebesar 4,3% dari beton normal 5,63 MPa. Untuk perekat kapur tohor pengujian kuat tarik belah maksimal sebesar 12,5% menghasilkan kuat tarik 0,67 sehingga mengalami peningkatan sebesar 1,2% dari beton normal 0,66 MPa. Sedang untuk pengujian kuat lentur menggunakan perekat semen dengan penambahan abu ampas tebu sebesar 12,5% menghasilkan kuat lentur maksimal sebesar 4,43 MPa sehingga mengalami peningkatan sebesar 1% dari beton normal 4,3 MPa. Untuk perkat kapur tohor pengujian kuat lentur maksimal sebesar 10% menghasilkan kuat lentur 0,47 sehingga mengalami peningkatan sebesar 5,6% dari beton normal 0,39 MPa. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a TA Civil Engineering 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/37580/ 
787 0 |n D100100051 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/37580/  |z Connect to this object online