Perencanaan Struktur Gedung Kampus 7 Lantai Dan 1 BasementDengan Metode Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 3

Perencanaan struktur gedung harus direncanakan sesuai dengan standar pedoman perencanaan gedung yang telah ditetapkan. Agar faktor kekuatan dan keamanan gedung dapat tercapai dan tidak terjadi keruntuhan pada gedung yang direncanakan. Oleh sebab itu dilakukan perencanaan struktur gedung kampus 7 lan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: WIBOWO, ARIS (Author), , Ir.H. Abdul Rochman,MT (Author), , Budi Setiawan, ST, MT (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perencanaan struktur gedung harus direncanakan sesuai dengan standar pedoman perencanaan gedung yang telah ditetapkan. Agar faktor kekuatan dan keamanan gedung dapat tercapai dan tidak terjadi keruntuhan pada gedung yang direncanakan. Oleh sebab itu dilakukan perencanaan struktur gedung kampus 7 lantai dan 1 basement ini dengan mengacu pada Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Gedung ini direncanakan dibangun di wilayah gempa 3 yang terdiri dari tanah keras dengan sistem daktail parsial dengan nilai faktor daktilitas (μ) = 5,0 dan faktor reduksi gempa (R) = 8,0. Perencanaan struktur gedung mencakup struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas mencakup perencanaan atap (kuda-kuda) dan beton bertulang ( plat lantai, tangga, balok dan kolom), sedangkan struktur bawah mencakup struktur pondasi. Dalam menganalisis struktur gedung digunakan program komputer "SAP 2000 v.14" agar dapat mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan. Sedangkan penggambaran menggunakan program AutoCAD v.2013. Mutu beton dan mutu baja untuk beton bertulang adalah fc' = 25 MPa, Tulangan utama fy = 400 MPa dan tulangan geser fy = 240 MPa. Sedangkan untuk kuda-kuda baja digunakan mutu baja Bj 37 dangan tegangan leleh = 260 MPa dan tegangan dasar 160 MPa. Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dengan kedalaman mencapai 9 meter.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/37583/1/3.%20HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/2/4.%20BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/3/5.%20BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/9/6.%20BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/10/7.%20BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/11/8.%20BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/12/9.%20BAB%20VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/13/10.%20BAB%20VII.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/18/11.%20BAB%20VIII.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/20/12.%20BAB.%20IX.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/21/13.%20BAB%20X.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/22/14.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/23/15.%20LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/37583/24/2.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf