Perspektif Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Gadai Sawah dalam Masyarakat Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

Kehidupan sosial masyarakat Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, gadai merupakan sebuah hal yang biasa sekaligus menjadi tradisi turun temurun sejak dahulu yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa tersebut. Tradisi gadai yang ada di Desa tersebut dilakukan dengan datangnya pihak A ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muttaqin, Imamil (Author), , Dr. Harun, MH (Author), , Nurul Huda, M.Ag (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kehidupan sosial masyarakat Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, gadai merupakan sebuah hal yang biasa sekaligus menjadi tradisi turun temurun sejak dahulu yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa tersebut. Tradisi gadai yang ada di Desa tersebut dilakukan dengan datangnya pihak A yang akan menggadaikan sawahnya kepada pihak B kemudian pihak B memberikan uang pinjaman sebesar kesepakatan antar pihak dengan batasan waktu sesuai kesepakatan, di dalam kesepakatan perjanjian akad gadai itu terdapat akad baru yang muncul sehingga menyatu dalam akad gadai. Serta adanya tiga macam bentuk gadai sawah di Desa Dadapayam. Maka peneliti bertujuan untuk mendiskripsikan secara jelas terkait masalah pelaksanaan gadai sawah di Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, untuk dikaji dan dianalisa dalam perspektif hukum Islam, dengan tujuan untuk mengetahui status hukum yang jelas mengenai pelaksanaan gadai sawah dan juga untuk mengetahui perspektif hukum Islam terhadap pemanfaatan gadai sawah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), berdasarkan jenis dan tujuannya penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yaitu analisis yang menggambarkan suatu keadaan atau fenomena dengan kata-kata atau kalimat kemudian dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para penggadai, penerima gadai dan buruh tani yang merupakan masyarakat di Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Hasil setelah dilakukan penelitian ini, maka peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa dalam praktek pelaksanaan transaksi gadai sawah yang ada di Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang secara keseluruhan belum sesuai dengan aturan-aturan ajaran Islam. Disebabkan dari ketiga macam gadai yang ada semuanya terdapat akad baru yang muncul dalam akad gadai sehingga menyatu dalam satu akad, yaitu akad muẓāraʻah. Hal ini tidak diperbolehkan berdasarkan hadits nabi. Masalah lain juga muncul pada prinsip utama gadai yang seharusnya barang gadai hanya sebagai jaminan disalah artikan dengan memanfaatkan serta memperoleh hasilnya.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/38140/1/ARTIKEL%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/3/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/4/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/11/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/14/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/15/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/16/BAB%20VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/19/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/18/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/38140/27/PERNYATAAN%20PUBLIKASI.pdf