Pengaruh Media Pendinginan Terhadap Struktur Mikro Dan Kekerasan Pada Besi Cor
Besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon 2-4 % , silicon 1,10%, mangan 1-15%, fosfor 0,05-15%, dan belerang. Pada temperatur 910 oC strukturnya adalah Austentite, ledeburite, Cementite. Pada temperatur 710 oC struktur Austenit secara pendinginan normal mengalami perubahan struktur menjd...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2015.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon 2-4 % , silicon 1,10%, mangan 1-15%, fosfor 0,05-15%, dan belerang. Pada temperatur 910 oC strukturnya adalah Austentite, ledeburite, Cementite. Pada temperatur 710 oC struktur Austenit secara pendinginan normal mengalami perubahan struktur menjdi pearlite. Untuk merubah jumlah pearlite yang terbentuk pada saat pendinginan besi cor maka pendinginan dilakukan dengan metode pendinginan menggunakan media. Metode pendinginan yang digunakan adalah pendinginan menggunakan udara, oli dan paslin. Proses perlakuan pendinginan besi cor dilakukan dengan cara besi dituang dalam cetakan kemudian didiamkan sampai ketitik jenuh ( merah layu ) lalu dibongkar dan di masukkan dalam oli, paslin dan didiamkan pada udara bebas ( suhu ruangan 20-25 0c ). Uji yang dilakukan adalah pengujian kekerasan, struktur mikro dan untuk mengetahui unsur yang ada dalam besi cor tersebut menggunakan CE meter. Penurunan temperatur hasil dari CE meter untuk mengetahui awal mula suhu coran pada waktu dituangkan yaitu 1267,5 0C dengan penuangan di cup pada alat tersebut selanjutnya dapat dilihat pada diagram, temperatur coran masih berbentuk liquid mencapai suhu 1216,3 0C dan akan mulai memadat pada temperatur 1129,9 0C sampai coran benar - benar berubah suhu saat proses quenching pada suhu kamar 20- 25°C. Komposisi yang dapat dihitung dari alat CE meter adalah carbon dan silicon saja dengan hasil bahwa kandungan carbon 3,39% dan silicon 1,10% sedangkan unsur - unsur yang lain tidak dapat diukur dari alat tersebut. Dari hasil penelitian dan analisa data dari uji kekerasan diperoleh nilai rata -rata kekerasan Brinnell pada pendinginan udara 418,56 HB, Oli 477,20 HB, paslin 432,64. Hasil uji struktur mikro dapat diketahui dengan melihat hasil foto metalografi pada pendinginan terbentuk ledeburit dan cementite. Pada pendinginan udara ledeburite ke cementitnya prosentasenya lebih kecil, di pendinginan menggunakan paslin akan terbentuk cementite yang lebih banyak dibandingkan pada udara dan untuk oli cementite lebih banyak dibandingkan dengan udara maupun paslin serta kandungan ledeburit semakin sedikit dikarenakan pada waktu pendinginan cepat ledeburite yang ada sebagian besar akan berubah menjadi cementite untuk perlite pada pendinginan oli bergerombol besar tidak teratur sedangkan di pendinginan paslin perlite merata sedangkan di pendinginan udara perlite akan membentuk susunan yang rapi. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/38332/1/Naskah%20Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/2/Halaman%20Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/4/BAB%201.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/5/BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/6/BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/7/BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/9/BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/11/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/12/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/38332/14/surat%20pernyataan%20publikasi.pdf |