Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Kesediaan para karyawan untuk berkontribusi secara positif tersebut pada gilirannya akan menjadi sumber bagi peningkatan efektivitas, efisiensi, dan kreativitas kerja disebut dengan OCB, namun hal tersebut sulit ditemui karena munculnya OCB pada karyawan dipengaruhi oleh bebrapa faktor, antara lain...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2015.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kesediaan para karyawan untuk berkontribusi secara positif tersebut pada gilirannya akan menjadi sumber bagi peningkatan efektivitas, efisiensi, dan kreativitas kerja disebut dengan OCB, namun hal tersebut sulit ditemui karena munculnya OCB pada karyawan dipengaruhi oleh bebrapa faktor, antara lain oleh kecerdasan emosional. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan organizational citizenship behavior (OCB), sehingga penulis mengajukan hipotesis "Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan OCB ". Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Sari Warna Asli, departemen Weaving II yang berjumlah 305 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah quota random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak jelas). Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kecerdasan emosional, dan (2) skala OCB. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh korelasi antara kecerdasan emosional dengan OCB yakni (r) sebesar 0,607 dengan p= 0,000 dimana p < 0,01, hal ini berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan OCB. Artinya, Semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi OCB karyawan, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah pula OCB karyawan. Rerata empirik variabel kecerdasan emosional sebesar 106,26 dengan rerata hipotetik sebesar 92,5. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang menggambarkan bahwa pada umumnya karyawan mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Selanjutnya rerata empirik variabel OCB sebesar 92,41 dengan rerata hipotetik sebesar 70. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada umumnya karyawan mempunyai OCB yang tinggi. Peranan kecerdasan emosional terhadap OCB (SE) sebesar 36,8%, artinya masih terdapat 63,2% yang mempengaruhi OCB misalnya antara lain: budaya dan iklim organisasi, kepribadian dan suasana hati, persepsi terhadap dukungan organisasional, persepsi terhadap kualitas hubungan/interaksi atasan bawahan, masa kerja, dan jenis kelamin. Kata kunci : OCB, kecerdasan emosional, karyawan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/39079/24/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/29/BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/8/BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/10/BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/33/BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/28/BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/18/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/21/LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/39079/25/Untitled%201.pdf |