Studi Winglet Naca 2409 Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD)

Di masa lalu penelitian untuk mengetahui peforma suatu benda aerodinamika harus melalui simulasi wind tunnel. Dalam hal ini pengujian menggunakan wind tunnel dari segi akurasi, seksi uji, dan biaya kurang efektif. Oleh sebab itu pada perkembangan teknologi guna memperoleh efektifitas dan akurasi has...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Komarudin, Alif (Author), , Ir. Sarjito, MT., Ph.D (Author), , Ir. Sunardi Wiyono, MT (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Di masa lalu penelitian untuk mengetahui peforma suatu benda aerodinamika harus melalui simulasi wind tunnel. Dalam hal ini pengujian menggunakan wind tunnel dari segi akurasi, seksi uji, dan biaya kurang efektif. Oleh sebab itu pada perkembangan teknologi guna memperoleh efektifitas dan akurasi hasil, seksi uji, serta biaya dikembangkan softwere pengganti simulasi wind tunnel, Softwere itu antara lain Ansys, SolidWork, dsb. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui optimal winglet, hubungan antara ketinggian penerbangan terhadap performa coefisient lift (CL) dan coefisient drag (CD), distribusi tekanan sertakecepatan pada winglet. Dalam studi penelitian ini dijelaskan hubungan kinerja winglet NACA 2409 pada ketinggian penerbangan 2 km, 4 km, 6 km, 8 km, 10 km, 12 km, 14 km, 16 km, 18 km, 20 km, 24 km, 28 km, 30 km, 32 km terutama hubungan CL dan CD secara komputasi. Percobaan diawali dengan pembuatan model winglet menggunakan SolidWorks, setelah itu meshing dan proses perhitungan yang dilakukan software Ansys-CFD. Analisa meliputi distribusi tekanan dan kecepatan. Hasil penilitian menujukan bahwa kenaikan ketinggian penerbangan dikuti perubahan beberapa hal. Hal tersebut adalah tekanan, suhu, densitas, serta gaya angkat dan gaya hambat. hasil yang diperoleh yang tertinggi pada ketinggian 20 km dengan presurre 5529 Pa, densitas 0,0889 kg.m-3, suhu 216,6 K mendapatkan koefisien lift ( CL ) sebesar 0,921626346 serta koefisien Drag ( CD ) sebesar 0,053 . Hasil terendah pada ketinggian 32 km dengan pressure 889 Pa, densitas 0,0889 kg.m-3, suhu 228,5 K mendapatkan koefisien lift ( CL ) sebesar 0,5266 serta koefisien Drag ( CD ) sebesar 0,0385.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/39214/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/3/HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/4/BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/5/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/7/BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/9/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/10/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/11/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/12/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39214/13/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI%20KARYA%20ILMIAH.pdf