Strategi Pemasaran Kerajinan Blangkon (Studi Kasus: Kecamatan Serengan, Kota Surakarta)

Kecamatan Serengan Kota Surakarta adalah salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki industri kreatif kerajinan berpotensi, salah satunya yaitu kerajinan blangkon yang berada di sentra kerajinan blangkon Kampung Potrojayan, kerajinan ini sudah menjadi industri yang sangat penting dimana sebagian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Karim, Ahlakul (Author), , Muchlison Anis S.T.,M.T (Author), , Dr. Suranto, M.M (Author)
Format: Book
Published: 2015.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kecamatan Serengan Kota Surakarta adalah salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki industri kreatif kerajinan berpotensi, salah satunya yaitu kerajinan blangkon yang berada di sentra kerajinan blangkon Kampung Potrojayan, kerajinan ini sudah menjadi industri yang sangat penting dimana sebagian besar warganya menjadikan mata pencaharian utama sebagai tenaga pengrajin. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pemasaran kerajinan blangkon, dan manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah efektif dalam menetapkan strategi pemasaran blangkon. Metode pengambilan data dilakukan dengan studi lapangan, wawancara, diskusi, dan studi kepustakaan untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran sedangkan kuesioner AHP untuk mengetahui bobot semua alternatif strategi pemasaran dari semua populasi yaitu pemilik usaha yang berjumlah 32 responden, namun yang bersedia mengisi kuesioner hanya 27 responden. Metode pengolahan dan analisis pada marketing mix disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif, sedangkan pada AHP secara kuantitatif atau dengan pendekatan matematis untuk mengetahui prioritas strategi pemasaran. Hasil penelitian ini adalah prioritas strategi pemasaran yaitu: (1) meningkatkan mutu, serta menambah merek dan label dengan bobot 0,249, (2) menggiatkan promosi dengan bobot 0, 241, (3) memberikan pembinaan dan pelatihan dengan bobot 0,187, (4) menyesuaikan harga jual dengan bobot 0,136, (5) memberikan fasilitas pembayaran berjangka dan pengembalian barang dengan bobot 0,123, (6) memberikan pajangan produk dan papan nama usaha dengan bobot 0,064. Kata Kunci: Analytical Hierarchi Process (AHP), Marketing Mix, Pemasaran.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/39236/16/02.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/18/03.%20HALAMAN%20DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/5/04.%20BAB%20I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/7/05.%20BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/8/06.%20BAB%20III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/9/07.%20BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/11/08.%20BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/12/09.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/14/10.%20LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/39236/15/01.%20Surat%20Pernyataan%20Publikasi%20Karya%20Ilmiah.pdf