INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU INDUSTRI TAHU DENGAN VARIASI DEBIT UDARA PRIMER

• Main Authors: wibowo, Didik ari (Author), , Ir. Sartono Putro, MT (Author), , Nur Aklis, ST, M.Eng (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-10-24.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Connect to this object online
• Notes: https://eprints.ums.ac.id/39240/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/2/HAL%20DEPAN.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/4/BAB%20I.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/6/BAB%20II.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/7/BAB%20III.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/9/BAB%20IV.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/11/BAB%20V.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/13/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/15/LAMPIRAN.pdf; https://eprints.ums.ac.id/39240/17/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI%20KARYA%20ILMIAH.pdf
• Keywords: TJ Mechanical engineering and machinery

Tungku adalah alat bantu yang umumnya terbuat dari tanah liat atau susunan batu bata yang digunakan dalam proses pembakaran dengan bahan bakar padat, briket, atau sampah organik untuk proses memasak didapur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kinerja dari tungku pembakaran menggunakan variasi debit udara primer 0,020 m3/s, 0,023 m3/s, 0,026 m3/s terhadap pengaruh temperatur tungku, temperatur air pendidihan, laju kebutuhan bahan bakar, dan efisiensi thermal persatuan waktu dengan menggunakan bahan bakar sekam padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi debit udara mempengaruhi besarnya temperatur pembakaran tungku, waktu pendidihan air, laju kebutuhan bahan bakar, efisiensi termal pada tungku tersebut. Maka dapat disimpulkan pada penelitian dari ketiga variasi debit udara tersebut didapatkan semakin rendah debit udara semakin lama waktu pendidihan air, tetapi kebutuhan bahan bakar sedikit dan efisiensi thermal tinggi, sedangkan semakin tinggi debit udara semakin cepat waktu pendidihan air, tetapi kebutuhan bahan bakar banyak dan efisiensi tungku rendah. Efisiensi thermal tungku tertinggi dihasilkan dari pengujian variasi debit udara primer 0,023 m3/s.