Kekerasan, Warna Dan Daya Terima Biskuit YangDisubstitusi Tepung Labu Kuning
Pendahuluan : Kasus KVA (Kekurangan Vitamin A) di Indonesia masih dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi KVA masih diatas angka yang ditetapkan WHO. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan anak-anak yang tidak menyukai makanan sumber vitamin A. Tepung labu kuning dapat dimanfa...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pendahuluan : Kasus KVA (Kekurangan Vitamin A) di Indonesia masih dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi KVA masih diatas angka yang ditetapkan WHO. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan anak-anak yang tidak menyukai makanan sumber vitamin A. Tepung labu kuning dapat dimanfaatkan sebagai bahan pensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan biskuit. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung labu kuning sebagai bahan pensubstitusi tepung terigu terhadap kekerasan, warna dan daya terima pada biskuit labu kuning. Metode : Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan substitusi tepung labu kuning yaitu 0%, 10%, 20% dan 30%. Data analisis kekerasan, warna dan daya terima biskuit dianalisis menggunakan uji statistik one way anova dan bila terdapat pengaruh dilanjutkan uji Duncan dengan taraf signifikansi 95%. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan biskuit dipengaruhi oleh substitusi tepung labu kuning. Substitusi 20% memberikan kekerasan biscuit tertinggi. Substitusi tepung labu kuning yang berbeda memberikan pengaruh nyata pada warna biskuit meliputi derajat kecerahan, kemerahan dan kekuningan. Biskuit dengan substitusi 10% merupakan biskuit yang paling disukai panelis. Kesimpulan : terdapat pengaruh substitusi tepung Saran : Berdasarkan persentase tertinggi daya terima panelis, disarankan substitusi tepung labu kuning dalam pembuatan biskuit adalah sebesar 10%. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/39806/1/Naskah%20Publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/2/Halaman%20Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/6/BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/7/BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/8/BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/9/BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/10/BAB%20V.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/17/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/20/Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/39806/21/Surat%20Pernyataan%20Publikasi%20Karya%20Ilmiah.pdf |