Analisis Secara Kualitatif Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Kriteria Gyssens pada Penderita Sepsis Neonatus di Unit Rawat Inap Neonatal RSUD Dr.Moewardi Tahun 2012
Sepsis merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh adanya respon suatu inflamasi secara sistemik (SIRS) akibat adanya reaksi infeksi yang disebabkan dari berbagai mikroorganisme bakteri, jamur, virus ataupun parasit. Karena salah satu penyebab sepsis bisa diakibatkan oleh bakteri, maka terapi pada...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-09.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sepsis merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh adanya respon suatu inflamasi secara sistemik (SIRS) akibat adanya reaksi infeksi yang disebabkan dari berbagai mikroorganisme bakteri, jamur, virus ataupun parasit. Karena salah satu penyebab sepsis bisa diakibatkan oleh bakteri, maka terapi pada penyakit ini menggunakan antibiotik, mekanisme kerja antibiotik bersifat bakterisid maupun bakteriostatik, dampak buruk dari tidak tepatnya pemberian antibiotika adalah terjadinya resistensi kuman penyebab penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas pengobatan meliputi penatalaksanaan dalam menggunakan antibiotik dan banyaknya antibiotik yang digunakan dalam pengobatan pasien sepsis neonatus di unit rawat inap neonatal RSUD Dr.Moewardi tahun 2012. Penelitian dilakukan secara non eksperimental (Observasional), dengan metode deskriptif. Data penelitian bersumber dari rekam Medis yang ditelusuri secara retrospektif. Digunakan teknik sampling purposive sampling, dengan kriteria inklusi: Pasien neonatus yang terdiagnosis akhir menderita sepsis , masih hidup dan mendapatkan terapi antibiotik. Analisis data menggunkan alur kriteria Gyssens. Hasilnya didapatkan 100 rekam medis dan diambil 65 rekam medis yang masuk kedalam kriteria inklusi, berdasarkan criteria Gyssens maka: termasuk tidak rasional sebanyak 56 kasus (86,15%) karena ada antibiotik lain yang lebih efektif, termasuk tidak rasional sebanyak 8 kasus (12,30%) karena ada antibiotik lain yang lebih sempit spektrumnya, termasuk tidak rasional sebanyak 1 kasus (1,53%) karena tidak tepat dosis. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/39878/8/08%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/1/00%20hal%20judul.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/2/01%20BAB%20I.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/3/02%20BAB%20II.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/4/03%20BAB%20III.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/5/04%20BAB%20IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/6/05%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/7/06%20LAMPIRAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/39878/11/10%20PERNYATAAN.pdf |