Redesign Rak Pengering Intip Ergonomis Menggunakan Metode Reverse Engineering Studi Kasus: Industri Intip di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta)

Pengeringan konvesional seringkali menjadi permasalah produksi. Salah satunya yaitu industri "Intip" khas Kota Solo. Pengeringan menggunakan panas matahari, sehingga menghambat produksi dan menyebabkan intip menjadi jamuran karena faktor kebersihan kurang terjaga. Beberapa industri intip t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Clarasati, Claudia Chindy (Author), , Siti Nandiroh, ST, M.Eng (Author)
Format: Book
Published: 2016.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pengeringan konvesional seringkali menjadi permasalah produksi. Salah satunya yaitu industri "Intip" khas Kota Solo. Pengeringan menggunakan panas matahari, sehingga menghambat produksi dan menyebabkan intip menjadi jamuran karena faktor kebersihan kurang terjaga. Beberapa industri intip telah menggunakan rak pengering dengan panas kompor gas yang digunakan dalam pemanggangan, namun kondisi ersebut dirasa kurang optimal, pemindahan intip dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. Metode Reverse Engineering untuk mengetahui spesifikasi, fungsi, kelebihan dan kekurangan dari alat dengan perbaikan menggunakan konsep Manufacturability and Value Engineering, ukuran redesign pengering menggunakan prinsip ergonomi berdasarkan anthropometri pekerja, selain itu dilakukan perhitungan harga pokok produk dan Break Event Point untuk mengestimasikan berapa produk yang harus dijual. erdasarkan metode Reverse Engineering, maka didapatkan ukuran akhir yaitu 100x80x190 cm3 sesuai anthopometri pekerja pada persentil 5, sedangkan ukuran nampan yaitu 86x38 cm2 dengan kapasitas intip kecil 206 pcs, atau 45 pcs intip besar dalam 1 kali loading. Cara kerja rak pengering yaitu dengan memindahkan nampan bermekanisme pedal, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja, mengeliminasi waktu proses, meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pekerja. Biaya perancangan menurut perhitungan harga pokok produk yaitu Rp 4.692.901,00 dengan harga jual Rp 5.396.837,00. Perhitungan Break Event Point (BEP), produsen akan mengalami titik impas ketika dapat menjual 4 unit pengering dengan total biaya Rp 3.287.515,00, sedangkan perhitungan BEP penjualan intip mengalami titik impas ketika menjual 67.800 pack intip dengan biaya produksi Rp 7.570.440,00 atau 27.000 pcs dengan biaya produksi intip besar Rp 12.981.841,00/ tahun.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/45125/5/BAB%20I%20.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/6/BAB%20II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/8/BAB%20III%20.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/10/BAB%20IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/12/BAB%20V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/13/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/16/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/17/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/18/SURAT%20PERNYATAAN%20PUBLIKASI%20ILMIAH.pdf
https://eprints.ums.ac.id/45125/20/HALAMAN%20DEPAN.pdf