Implementasi Lean Manufacturing Meminimasi Waste Produksi Sweater Dengan Pendekatan Waste Relationship Matrix (Studi Kasus : PT. Buana Intisari Garmen)

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi waste dan meminimasi waste tersebut untuk meningkatkan produktifitas. Konsep lean manufacturing digunakan dalam pemecahan masalah. Objek penelitian ditentukan dengan menghitung nilai Overall equipment effectiveness terhadap 3 jenis mesin pada depart...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Suranto, Suranto (Author), , Ratnanto Fitriadi, ST,MT (Author), , Siti Nandiroh,ST,M.Eng (Author)
Format: Book
Published: 2016.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi waste dan meminimasi waste tersebut untuk meningkatkan produktifitas. Konsep lean manufacturing digunakan dalam pemecahan masalah. Objek penelitian ditentukan dengan menghitung nilai Overall equipment effectiveness terhadap 3 jenis mesin pada departemen kniting operator kemudian dipilih nilai Overall equipment effectiveness yang paling rendah. Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantara nya yaitu mengetahui tentang pengaruh penggunaan konsep lean manufacturing dalam mengidentifikasi waste, dengan adanya penelitian ini, diharapkan PT Buana IntiSari Garment dapat meminimasi Waste,perusahaan dapat mengetahui waste yang berpengaruh terhadap produktifitas, Bagi peneliti dapat memperoleh pengetahuan tentang sistem produksi di PT Buana Intisari Garmen Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, pengamatan secara langsung, dan melalui kuesioner terhadap 7 prferensi yang masing-masing adalah supervisor, asissten supervisor produksi dan mekanik. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Overall equipment effectiveness, waste relationship matrix, risk priority number, dan root cause analysis. Hasil pengolahan data menggunakan perhitungan Overall equipment effectiveness menunjukkan nilai OEE mesin Handloom 85%, Stoll 90%, dan Cixing 56%, selanjutnya penelitian difokuskan pada mesin Cixing. Hasil pembobotan waste pada stasiun kerja mesin Cixing menunjukkan bahwa Ineffective Motion (gerakan tidak sesuai) dengan skor 2,6 menjadi waste yang sering muncul. Hasil pengolahan waste relationship matrix menunjukkan bahwa Ineffective Process dengan skor 36 (16,1%) menjadi waste yang paling mempengaruhi waste lainnya. Hasil pengolahan Risk priority number menunjukkan nilai tertinggi yaitu pengulangan set up mesin (skor 299). Hasil Pengolahan Root Cause Analysis menunjukkan faktor dan penyebab terjadinya pengulangan set up mesin yaitu kesalahan set up mesin, terjadinya downtime. Berdasarkan hasil tersebut, solusi perbaikan yang diberikan yaitu operator memahami tentang cara mengatur ukuran produk pada mesin produksi, sehingga pada saat terjadi kesalahan set up operator dapat memperbaiki permasalahan tersebut tanpa menunggu mekanik, mekanik harus memastikan kondisi mesin dalam keadaan baik sebelum proses produksi berlangsung dan mengatur ukuran sesuai dengan ketentuan yang di instruksikan, ketentuan mengenai ukuran harus jelas sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengatur ukuran dan sebaiknya dilakukan pengarahan setiap akan memulai pekerjaan terlebih lagi apabila ada perubahan ukuran di tengah jam kerja.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/46312/1/Naskah%20Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/2/Halaman%20Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/3/bab%201.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/4/bab%202.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/10/bab%203.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/11/bab%204.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/15/bab%205.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/16/Daftar%20Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/17/lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/46312/18/Pernyataan%20Publikasi%20Ilmiah.pdf