PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Tujuan yang ingin didapat dari simulasi ini yaitu mengetahui terjadinya fenomena springback dan "weld movement" pada proses deep drawing khususnya pada pelat jenis tailored blank sehingga dapat dilakukan permodelan desain deep drawing untuk optimasi hasil draw piece agar springback bukan m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SAFAAT , ALFIAN (Author)
Format: Book
Published: 2009.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_6183
042 |a dc 
100 1 0 |a SAFAAT , ALFIAN   |e author 
245 0 0 |a PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA 
260 |c 2009. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/6183/1/D200040053.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/6183/2/D200040053.pdf 
520 |a Tujuan yang ingin didapat dari simulasi ini yaitu mengetahui terjadinya fenomena springback dan "weld movement" pada proses deep drawing khususnya pada pelat jenis tailored blank sehingga dapat dilakukan permodelan desain deep drawing untuk optimasi hasil draw piece agar springback bukan menjadi masalah dalam proses deep drawing. Pada simulasi ini, model yang digunakan adalah square cup deep drawing dengan dimensi model dies, diameter atas d1 : 180 mm, diameter tengah d2 : 80 mm, diameter bawah d3 : 60 mm, kedalaman atas h1 : 10 mm, kedalaman tengah h2 : 10 mm dengan radius 135o, dan kedalaman bawah h3 : 10 mm. Bahan tailored welded blanks (TWB) yang digunakan yaitu pelat baja (mild steel) dengan ketebalan 1 mm dan 0,8 mm kemudian di las. Diameter benda uji (blank) yang digunakan yaitu : 160 mm. Hasil simulasi pada kedua pelat tebal dan pelat tipis, menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu bahwa springback terbesar terjadi pada bagian penampang samping, sedangkan springback terkecil terjadi pada bagian bawah. Sedangkan Pergerakan lajur las (weld movement) mengalir dari pelat dengan ketebalan 1 mm menuju ketebalan 0,8 mm, hal ini terjadi karena tegangan mengalir menuju pada pelat yang lebih tipis 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a T Technology (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/6183/ 
787 0 |n D200040053 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/6183/  |z Connect to this object online