METODE 5W+1H UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mendeskripsikan kemampuan menulis berita siswa kelas VIIIB SMP Negeri 3 Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun 2009/2010. 2) Memaparkan penerapan metode 5W+1H dalam meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIIIB SMP Negeri 3 Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SURYATI , SRI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mendeskripsikan kemampuan menulis berita siswa kelas VIIIB SMP Negeri 3 Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun 2009/2010. 2) Memaparkan penerapan metode 5W+1H dalam meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIIIB SMP Negeri 3 Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 mulai bulan Desember 2009 sampai Maret 2010. Subyek penelitian yaitu siswa kelas VIIIB pada semester 2. Metode Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview/wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi dan metode analisis data melalui tiga tahap yaitu (1) Reduksi Data, (2) Sajian Data, (3) Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi. Hasil simpulan bahwa 1) Terdapat peningkatan keterampilan menulis berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Boyolali setelah diadakan penelitian keterampilan menulis berita dengan metode 5W+1H. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata di setiap penelitian. Pra siklus nilai rata-rata sebesar 65,20, Siklus 1 sebesar 67,93, dan Siklus 2 sebesar 76,83. 2) Sikap atau perilaku siswa mengalami perubahan dari perilaku negatif berubah menjadi positif. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran belum terlihat pada siklus 1, siswa masih memperlihatkan perilaku negatif, seperti berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, tiduran dan lain sebagainya. Pada siklus 2, mereka sudah siap menerima pelajaran, siswa menjadi lebih akrab dengan guru (peneliti) dan senang menerima pelajaran bahkan berani bertanya maupun berkomentar. Dengan demikian, terjadi peningkatan perubahan sikap atau perilaku siswa dari perilaku negatif menjadi positif.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/8448/1/A310060090.pdf
https://eprints.ums.ac.id/8448/2/A310060090.pdf