UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ASETON KULIT BATANG KAYU Shorea accuminatissima SYM. TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Wistar

Shorea accuminatissima SYM. diyakini memiliki kandungan senyawa fenolik kelompok oligomer resveratrol selain juga mengandung senyawa fenolik lainnya seperti senyawa kelompok flavonoid dan senyawa turunan fenolat, dan juga senyawa non fenolik yaitu senyawa terpenoid. Oligomer resveratrol dilaporkan d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LIKI, HARI WIRIA (Author)
Format: Book
Published: 2008.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Shorea accuminatissima SYM. diyakini memiliki kandungan senyawa fenolik kelompok oligomer resveratrol selain juga mengandung senyawa fenolik lainnya seperti senyawa kelompok flavonoid dan senyawa turunan fenolat, dan juga senyawa non fenolik yaitu senyawa terpenoid. Oligomer resveratrol dilaporkan dapat memberikan efek sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak aseton kulit batang kayu S. accuminatissima SYM. sebagai antiinflamasi. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode winter menggunakan alat pletismometer. Metode ini mengukur volume udem kaki tikus yang diradangkan dengan karagenin 1%. Pengamatan volume udem kaki tikus dilakukan setiap 30 menit sampai pengamatan menit ke 300. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol positif (Na diklofenak 13,5 mg/Kg BB), kelompok II sebagai kontrol negatif (CMC-Na 0,1 mL), dan kelompok III; IV; V sebagai kelompok uji antiinflamasi dengan masing-masing dosis 100 mg/ KgBB, 150 mg/ KgBB dan 200 mg/ KgBB. Efek antiinflamasi ekstrak aseton meranti kuning dapat dilihat dari harga AUC volume udem tiap waktu dari menit ke-0 sampai menit ke-300. Harga AUC0-300 dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov, uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa ekstrak meranti kuning 100 mg/ KgBB, 150 mg/ KgBB dan 200 mg/ KgBB memberikan penghambatan terhadap peradangan yang memeiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif. Persen daya antiinflamasi untuk kontrol positif 20,66 %, ekstrak meranti kuning berturut-turut 100 mg/ KgBB 15,3 %, 150 mg/ KgBB 19,72 % dan 200 mg/ KgBB 12,61 %. Dengan demikian diketahui bahwa ekstrak aseton memiliki efek sebagai antiinflamasi. Efek antiinflamasi yang baik diperoleh pada dosis 150 mg/ KgBB.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/8880/1/K100030238.pdf