RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Tujuan penelitian ini untuk memberikan bukti empiris tentang kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Likuiditas (Current Ratio), Ratio Solvabilitas (Debt to Equty Ratio), Rasio Profitabilitas (Return On Equity), dan Ratio Aktivitas (Total Assets Turnover) dalam memprediksi pertumbuhan laba....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANBIA, INJIL AL (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini untuk memberikan bukti empiris tentang kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Likuiditas (Current Ratio), Ratio Solvabilitas (Debt to Equty Ratio), Rasio Profitabilitas (Return On Equity), dan Ratio Aktivitas (Total Assets Turnover) dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) H1 : Pertumbuhan Current Ratio (CR) mampu memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. 2) H2: Pertumbuhan Debt to Equity Ratio (DER) mampu memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. 3) H3 : Pertumbuhan Return On Equity (ROE) mampu memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. 4) H4 : Pertumbuhan Total Assets Turnover (TAT) mampu memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut : Nilai thitung untuk Current Ratio (CR) adalah sebesar -3,958 dengan nilai p=0,000, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (-3,958 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak dan H1 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hal ini berarti pertumbuhan Current Ratio dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Nilai thitung untuk Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar -2,630 dengan nilai p=0,000, sedangkan besarnya nilai ttabel, pada taraf signifikansi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (-2,630 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak dan H2 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hal ini berarti yaitu pertumbuhan Debt to Equity Ratio dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Nilai thitung untuk Return On Equity (ROE) adalah sebesar -2,155 dengan nilai p=0,050, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikasi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (-2,155 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak artinya H3 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hal ini berarti yaitu pertumbuhan Return On Equity dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Nilai thitung untuk Total Assets Turnover (TAT) adalah sebesar 2,086 dengan nilai p=0,000, sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikasi 5% adalah 1,960. Hasilnya thitung > ttabel (2,086 > 1,960) dengan p<0,05, sehingga Ho ditolak artinya H4 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hal ini berarti pertumbuhan Total Assets Turnover dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Dari hasil hipotesis Fhitung didapat karena Fhitung < Ftabel (5,788 < 2,69), maka Ho ditolak berarti pertumbuhan CR, DER, ROE dan TAT secara simultan mampu memprediksi terhadap pertumbuhan laba atau karena Fsig (0,002) lebih kecil dari 0,05 (α) maka CR, DER, ROE dan TAT. Berdasarkan hasil uji determinasi diperoleh R square (R2) sebesar 0,471, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari laba dapat dijelaskan oleh variabel rasio keuangan yang terdiri dari CR, DER, ROE dan TAT sebesar 47,1%, sedangkan sisanya 52,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/8896/1/B200040298.pdf
https://eprints.ums.ac.id/8896/2/B200040298.pdf