PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA

Penggabungan usaha (business combination) merupakan suatu sinergi perluasan usaha (business expansion) dengan cara penyatuan intensitas atau kendali atas perusahaan lain. Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 tahun 2004 disebutkan bahwa penggabungan usaha merupakan penyatuan dua...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SARI , FITRI NILAM (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penggabungan usaha (business combination) merupakan suatu sinergi perluasan usaha (business expansion) dengan cara penyatuan intensitas atau kendali atas perusahaan lain. Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 tahun 2004 disebutkan bahwa penggabungan usaha merupakan penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena suatu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Pengumuman akuisisi menjadi informasi yang sangat penting dalam suatu industri, karena dua perusahaan akan menyatukan kekuatannya. Dengan demikian, pengumuman akuisisi sebagai suatu informasi yang dapat berpengaruh tidak hanya pada kedua perusahaan yang melakukan akuisisi, yaitu perusahaan pengakuisisi (akuisitor) dan perusahaan yang diakuisisi (target firm), namun perusahaan lain yang menjadi pesaing yang berada dalam satu jenis industri yang sama dengan akuisitor dan target firm. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui adanya rata-rata abnormal return yang diterima pemegang saham perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah pengumuman. Penelitian ini menggunakan event study untuk menghitung abnormal return dalam merespon terhadap pengumuman akuisisi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pengujian statistik, khususnya pengujian terhadap average abnormal return (AAR), dan cumulative average abnormal return (CAAR). Alat uji statistik lain yang digunakan adalah uji t (t-test). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik perusahaan akuisitor maupun perusahaan target (sebagai pembanding) pada hari perdagangan disekitar pengumuman peristiwa akuisisi tidak ditemukan adanya Abnormal Return. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/9009/1/B200060269.pdf
https://eprints.ums.ac.id/9009/2/B200060269.pdf