IDENTIFIKASI POTENTIAL DRUG RELATED PROBLEMS (POTENTIAL DRPs) KATEGORI KETIDAKTEPATAN PEMILIHAN OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SUKOHARJO TAHUN 2009SKRIPSI Diajukan Untuk

• Main Author: WULANDARI, KIRNIA TRI (Author)
• Format: Book
• Published: 2010.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Connect to this object online
• Notes: https://eprints.ums.ac.id/9074/1/J500060005.pdf; https://eprints.ums.ac.id/9074/2/J500060005.pdf
• Keywords: R Medicine (General)

Latar Belakang: Drug Related Problems (DRPs) merupakan kejadian tidak diinginkan yang menimpa pasien yang berhubungan debgan terapi obat. Salah satu kategori DRPs adalah ketidaktepatan pemilihan obat. RSUD Sukoharjo termasuk salah satu rumah sakit dengan jumlah pasien hipertensi cukup tinggi. Tujuan: Untuk mengetahui angka kejadian Potential Drug Related Problems (Potential DRPs) kategori ketidaktepatan pemilihan obat pada pasien hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Sukoharjo tahun 2009. Metode: Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan mengikuti rancangan deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap data rekam medik. Kriteria subjek penelitian meliputi: pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Sukoharjo tahun 2009, terdiagnosa hipertensi, pasien mendapat obat hipertensi, dan data rekam medik lengkap. Subjek penelitian diperoleh sebanyak 96 pasien, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 66,67% pasien perempuan dan 33,33% pasien laki-laki menderita hipertensi. Pasien hipertensi terbanyak pada usia > 60 tahun (51,04%). Obat antihipertensi yang banyak digunakan adalah Captopril (85,42%) sedangkan obat lain yang banyak digunakan adalah Natrium Laktat (96,88%). Kesimpulan: Pasien hipertensi yang mengalami Potential DRPs kategori ketidaktepatan pemilihan obat sebanyak 49 pasien (51,04%). Dari 96 pasien terdapat 70 kasus obat yang menyebabkan pasien mengalami Potential DRPs meliputi: 75,71% penggunaan obat yang dikontraindikasikan bagi pasien, 8,57% penggunaan obat yang tidak efektif dan 15,71% adanya kombinasi obat yang tidak diperlukan.