PERBEDAAN RERATA KADAR KOLESTEROL ANTARA PENDERITAANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, INFARK MIOKARD TANPA STELEVASI,DAN INFARK MIOKARD DENGAN ST-ELEVASI PADASERANGAN AKUT

Enny Suryanti, J 500060012, 2010, Perbedaan Rerata Kadar Kolesterol antara Penderita Angina Pektoris Tidak Stabil, Infark Miokard Tanpa ST Elevasi, dan Infark Miokard dengan ST Elevasi pada Serangan Akut, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Latar Belakang: angka morbiditas dan m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suryanti, Enny (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9092
042 |a dc 
100 1 0 |a Suryanti, Enny   |e author 
245 0 0 |a PERBEDAAN RERATA KADAR KOLESTEROL ANTARA PENDERITAANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, INFARK MIOKARD TANPA STELEVASI,DAN INFARK MIOKARD DENGAN ST-ELEVASI PADASERANGAN AKUT 
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9092/1/J500060012.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9092/2/J500060012.pdf 
520 |a Enny Suryanti, J 500060012, 2010, Perbedaan Rerata Kadar Kolesterol antara Penderita Angina Pektoris Tidak Stabil, Infark Miokard Tanpa ST Elevasi, dan Infark Miokard dengan ST Elevasi pada Serangan Akut, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Latar Belakang: angka morbiditas dan mortalitas sindrom koroner akut (SKA) semakin meningkat selama dekade terakhir, terutama di negara maju. Inisiasi terjadinya SKA adalah ruptur plak ateromatosa yang tidak stabil. Secara umum, ketidakstabilan plak ditentukan oleh konsistensi plak. Tingkat progresifitas plak dipengaruhi sebagian besar oleh beberapa faktor risiko meliputi kadar kolesterol total dan LDL-C (low density lipoprotein) serta rendahnya kadar HDL-C (high density lipoprotein). Derajat manifestasi klinis SKA secara umum dipengaruhi tingkat kadar kolesterol. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan rerata kadar kolesterol total, HDL-C, dan LDL-C antara penderita APTS, NSTEMI, dan STEMI. Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik melalui pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian adalah pasien SKA yang diklasifikasikan sebagai APTS, NSTEMI, dan STEMI di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sejak tahun 2005 sampai 2010. Data diperoleh dari rekam medis dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel kontinyu disajikan dalam bentuk rerata dan standar deviasi. Analisis of Varians untuk mengetahui perbedaan rerata antara ketiga kelompok. Perbedaan dianggap bermakna bila nilai p<0,05. Hasil: besar sampel yang diperoleh adalah 174 pasien SKA yang terdiri atas 48 (27,58%) pasien APTS, 43 (24,7%) pasien NSTEMI, dan 83 (47,7%) pasien STEMI. Terdapat perbedaan rerata kadar kolesterol total dan LDL-C antara penderita APTS, NSTEMI, dan STEMI (p=0,004 dan p=0,007). Rerata kadar kolesterol total dan LDL-C masing -masing kelompok yaitu 177,39 ± 40,81 mg/dl dan 115,50 ± 35,98 mg/dl pada pasien APTS, 194,83 ± 47,70 mg/dl dan 129,27 ± 36,49 mg/dl pada pasien NSTEMI, sedangkan pasien STEMI 202,61 ± 37,73 mg/dl dan 136,56 ± 35,94 mg/dl. Pada penelitian ini, tidak terdapat perbedaan kadar HDL-C secara signifikan antara ketiga kelompok tersebut (p=0,306) yaitu 38,85 ± 11,76 mg/dl pada APTS, 37,21 ± 10,68 mg/dl pada NSTEMI, dan 40,60 ± 12,57 mg/dl pada STEMI. Kesimpulan: pasien APTS memiliki rerata kadar kolesterol total dan LDL-C yang paling rendah dan kadar kolesterol tersebut semakin meningkat sesuai derajat manifestasi klinis SKA. 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9092/ 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9092/  |z Connect to this object online