HUBUNGAN ANTARA PERSAINGAN MERAIH NILAI TINGGI DENGAN INTENSITAS PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN

Persaingan meraih nilai tinggi seharusnya terjadi secara sehat dan mampu memotivasi semua siswa untuk belajar sehingga menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. Tetapi kenyataan yang ada dalam pencapai nilai yang tinggi banyak siswa melakukan cara-cara tidak jujur dan merugikan diri sendiri maupun...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HARYONO, SENO DWI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Persaingan meraih nilai tinggi seharusnya terjadi secara sehat dan mampu memotivasi semua siswa untuk belajar sehingga menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. Tetapi kenyataan yang ada dalam pencapai nilai yang tinggi banyak siswa melakukan cara-cara tidak jujur dan merugikan diri sendiri maupun orang lain yaitu dengan cara menyontek Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persaingan meraih nilai tinggi dengan intensitas perilaku menyontek pada siswa sekolah menengah atas. Hipotesis yang diajukan; Ada hubungan positif antara persaingan meraih nilai tinggi dengan intensitas perilaku menyontek pada siswa sekolah menengah atas Subjek penelitian yaitu siswa SMK Pandanaran Boyolali Jurusan Sekretaris dan Akuntansi dengan jumlah siswa 75 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster ramdom sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala persaingan meraih nilai tinggi dan skala intensitas perilaku menyontek. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,537; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persaingan meraih nilai tinggi dengan intensitas perilaku menyontek. Hal ini berarti semakin tinggi persaingan meraih nilai tinggi maka akan semakin tinggi pula intensitas perilaku menyontek, begitu pula sebaliknya semakin rendah persaingan meraih nilai tinggi maka akan semakin rendah intensitas perilaku menyontek. Sumbangan efekktif variabel persaingan meraih nilai tinggi terhadap intensitas perilaku menyontek sebesar 28,8%. Artinya masih terdapat 71,2% faktor lain yang mempengaruhi variabel intensitas perilaku menyontek selain persaingan meraih nilai tinggi . Misalnya: Faktor stress, rasa malas, tidak percaya diri, pengaruh orang lain, sikap guru yang kurang adil, tingkat kompetitif, tekanan mendapat hasil yang baik Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel intensitas perilaku menyontek mempunyai rerata empirik sebesar 125,987 dan rerata hipotetik sebesar 127,5 yang berarti intensitas perilaku menyontek pada subjek penelitian tergolong sedang. Adapun variabel persaingan meraih nilai tinggi diketahui rerata empirik sebesar 85,027 dan rerata hipotetik sebesar 85 yang berarti persaingan meraih nilai tinggi pada subjek penelitian tergolong sedang.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/9214/1/F100030067.pdf
https://eprints.ums.ac.id/9214/2/F100030067.pdf