HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA
Derasnya arus konsumtifisme ini telah melanda sebagian besar masyarakat, termasuk juga pada kalangan remaja. Bagi kebanyakan remaja, gaya hidup konsumtif merupakan cara yang paling cepat untuk dapat ikut ke dalam kehidupan kelompok sosial yang diidamkan. Sifat remaja atau kelompok muda yang biasanya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Derasnya arus konsumtifisme ini telah melanda sebagian besar masyarakat, termasuk juga pada kalangan remaja. Bagi kebanyakan remaja, gaya hidup konsumtif merupakan cara yang paling cepat untuk dapat ikut ke dalam kehidupan kelompok sosial yang diidamkan. Sifat remaja atau kelompok muda yang biasanya selalu ingin berbeda, mengikuti mode sehingga perilaku remaja dalam membelanjakan uangnya digunakan untuk mengkonsumsi barang-barang yang mendukung penampilannya. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsuntif diantaranya yaitu harga diri. Remaja yang memiliki harga diri rendah, akan berusaha memperbaiki dengan berbagai cara, salah satunya yaitu memenuhi kebutuhan semata untuk meniru orang lain dan sekedar untuk menjaga gengsi agar tidak ketinggalan jaman dengan cara membeli sesuatu tidak berdasarkan kebutuhan dan kemampuan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan negatif antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Subjek penelitian yaitu mahasiswi fakultas psikologi, ekonomi, hukum, farmasi, geografi, KIP, komunikasi dan kedokteran berjumlah 120 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala harga diri dan skala perilaku konsumtif. Metode analisis data yang digunakan teknik korelasi product moment Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,410; p = 0,000 (p ? 0,01). Artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara harga diri dengan perilaku konsumtif. Semakin tinggi harga diri maka semakin rendah perilaku konsumtif, begitu pula sebaliknya semakin rendah harga diri maka semakin tinggi perilaku konsumtif. Sumbangan efektif variabel harga diri terhadap perilaku konsumtif sebesar 16,8%. Berdasarkan hasil pengkategorian diketahui variabel harga diri mempunyai rerata empirik sebesar 79,575 dan rerata hipotetik sebesar 75 yang berarti harga diri pada subjek penelitian tergolong sedang. Variabel perilaku konsumtif diketahui rerata empirik sebesar 73,075 rerata hipotetik sebesar 75 yang berarti perilaku konsumtif pada subjek penelitian tergolong sedang. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif pada remaja, namun generalisasi dari hasil-hasil penelitian ini terbatas pada populasi tempat penelitian dilakukan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/9258/2/F100040076.pdf https://eprints.ums.ac.id/9258/1/F100040076.pdf |