PENGARUH KOINSIDENSI DIABETES MELITUSTERHADAP LAMA PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSISPARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKATSURAKARTA TAHUN 2008 - 2009

Monica Dyane Tahapary, J500060054, 2010. PENGARUH KOINSIDENSI DIABETES MELITUS TERHADAP LAMA PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA TAHUN 2008 - 2009, FakultasKedokteran, UniversitasMuhamadiyah Surakarta. TuberkulosisParu (TB Paru) merupakan penyakit kronis...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TAHAPARY, MONICA DYANE (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Monica Dyane Tahapary, J500060054, 2010. PENGARUH KOINSIDENSI DIABETES MELITUS TERHADAP LAMA PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA TAHUN 2008 - 2009, FakultasKedokteran, UniversitasMuhamadiyah Surakarta. TuberkulosisParu (TB Paru) merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit sistemik kronis yang ditandai dengan adanya hiperglikemik. Diabetes Melitus dapat mengakibatkan peningkatan kerentanan individu terhadap infeksi sehingga selain memperberat gejala klinis juga akan menyebabkan lama pengobatan TB paru bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan lama pengobatan TB paru antara pasien TB paru dan pasien TB paru dengan koinsidensi DM. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian observasional analitik dengan metode pendekatan Cross Sectional menggunakan teknik pencuplikan non random dengan purposive sampling. Besar sampel dalam penelitian ini 106 orang untuk masing-masing kelompok.Data yang diperoleh dianalisis dan perbedaan antara variabel penelitian ditentukan dengan uji analisis statistik Chi Square dengan program SPSS versi 16.0. Hasil penghitungan diketahui bahwa X2 hitung adalah 32,062 lebih besar dari X2 tabel pada tingkat kepercayaan 95 % dengan Df (Degree of Freedom) = 1 adalah 3,864. Hasil tersebut juga memiliki P value 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang bermakna antara lama pengobatan pada pasien TB paru dan pasien TB paru dengan koinsidensi DM.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/9299/1/J500060054.pdf
https://eprints.ums.ac.id/9299/2/J500060054.pdf