HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN NARSISME DENGAN MINAT MEMBELI KOSMETIK MEREK ASING PADA PRIA METROSEKSUAL

Penampilan fisik yang menarik adalah salah satu potensi yang menguntungkan untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Kemunculan kosmetik yang beredar dipasaran dari yang berharga murah (terjangkau oleh kalangan menengah) sampai dengan yang mahal, dari merek dalam negeri (dosmetik) sampai dengan m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Apsari, Fitri (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penampilan fisik yang menarik adalah salah satu potensi yang menguntungkan untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Kemunculan kosmetik yang beredar dipasaran dari yang berharga murah (terjangkau oleh kalangan menengah) sampai dengan yang mahal, dari merek dalam negeri (dosmetik) sampai dengan merek asing banyak beredar di pasaran Indonesia memberikan kebebasan kepada konsumen khususnya pria metroseksual untuk menentukan pilihannya. Pilihan konsumen akan kosmetik dapat berdasarkan banyak hal, ada yang memilih kosmetik berdasarkan harga, kegunaan (kandungan kimia yang ada dalam produk yang bersangkutan), merek dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) ada tidaknya hubungan antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual, 2) seberapa besar kecenderungan narsisme pada pria metroseksual yang melakukan minat membeli kosmetik merek asing, 3) tingkat kecenderungan narsisme pada pria metroseksual, 4) tingkat minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual. Adapun hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual. Subjek pada penelitian ini adalah laki-laki yang memakai kosmetik merek asing berjumlah 40 orang yang ditemui di gerai-gerai kosmetik matahari singosaren dan salon monita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah studi populasi. Berdasarkan hasil analisis data, hubungan antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing adalah hubungan positif ditunjukkan dengan hasil (r) 0,384; p = 0,014 (p < 0,05). Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek aisng pada pria metroseksual. Artinya variabel kecenderungan narsisme dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual. Semakin tinggi kecenderungan narsisme, maka semakin tinggi minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual. Sebaliknya semakin rendah kecenderungan narsisme, maka semakin rendah tingkat minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual. Sumbangan efektif kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing = 14,7% Hal ini berarti masih terdapat 85,3% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan narsisme diluar variabel minat membeli kosmetik merek asing misalnya faktor psikologis, biologis dan sosiologis. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan positif antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/9305/1/F100060067.pdf
https://eprints.ums.ac.id/9305/2/F100060067.pdf