ANALISIS PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT TAHUN 1998 DAN TAHUN 2007

Penelitian dengan judul "Analisis Penyediaan Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi Di Kecamatan Kebakkramat Tahun 1998 Dan Tahun 2007" mempunyai tujuan untuk : Mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi di Kecamatan Kebakramat, untuk mengetahui potensi sumber daya wilayah pa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FAIZIN, NUR (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian dengan judul "Analisis Penyediaan Sarana Dan Prasarana Sosial Ekonomi Di Kecamatan Kebakkramat Tahun 1998 Dan Tahun 2007" mempunyai tujuan untuk : Mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi di Kecamatan Kebakramat, untuk mengetahui potensi sumber daya wilayah pada setiap desa di Kecamatan Kebakkramat dan mengetahui tingkat daya layan sarana dan prasarana sosial ekonomi secara keruangan di Kecamatan Kebakkramat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data sekunder dan survei lapangan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan unit analisis terkecil wilayah Desa. Hasil dari penelitian ini adalah : 1). Potensi sumber daya wilayah dapat diketahui bahwa untuk desa yang mempunyai potensi sumber daya wilayah rendah hanya terdapat 1 desa yaitu Desa Waru yang dengan paling lainnya. Rendahnya potensi sumber wilayah Desa Waru lebih disebabkan karena merupakan wilayah yang berbatasan dengan wilayah lain seperti Kabupeten Sragen dan Kecamatan Gondangrejo yang secara administrasi merupakan wilayah pimgiran. 2). Untuk ketersediaan sarana sosial (pendidikan) : jumlah sarana SD 34 buah dan kebutuhannya 26 buah sehinga ketersediaannya sebesar 130,76%, prasarana SD jumlah ruang 200 ruang dan kebutuhannya 156 ruang sehingga ketersediaan sebesar 128,20% untuk jumlah sarana SLTP 7 buah dan kebutuhannya 30 buah sehingga ketersediaannya sebesar 23,33%, prasarana SLTP jumlah ruang 48 ruang dan kebutuhannya 180 ruang sehingga ketersediaanya sehingga hannya 26,66% dan jumlah sarana SLTA 1 buah dan kebutuhannya 20 buah sehingga ketersediaannya hanya sebesar 5% prasarana SLTA jumlah ruang 6 ruang dan kebutuhannya 134 ruang sehingga ketersediaannya hanya sebesar 4,47%. Untuk sarana kesehatan : jumlah Sarana RS sebanyak 1 buah dan kebutuhannya sebanyak 2 buah sehingga ketersediaannya sebesar 50%, jumlah Rumah Bersalinsebanyak 5 buah dan jumlah kebutuhan sebesar 6 buah sehingga ketersediaannya sebesar 83,33%, untuk sarana Puskesmas jumlahnya sebanyak 2 buah dan kebutuhannya 2 buah sehingga ketersediaanya sebesar 100% sedangkan sarana Posyandu jumlahnya sebanyak 61 buah dengan jumlah kebutuhan sebanyak 58 buah sehingga ketersediannya sebesar 105,17%. 3). Tingkat daya layan sarana sosial (pendidikan) didaerah penelitian yang mempunyai tingkat daya layan tertinggi Yaitu Desa Kemiri dengan total skor daya layan sebesar 10, sedangkan untuk daya layan terendah terdapat di Desa Banjarharjo, Desa Malanggaten, Desa Kaliwuluh dan Desa Waru dengan total skor daya layan masing-masing sebesar 6. Rendahnya daya tingkat daya layan pada beberapa desa di daerah penelitian lebih di sebabkan karena faktor ketersediaan sarana dan prasarana itu sendiri, sehingga sarana yang ada tingkat daya layannya kurang maksimal.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/9328/1/E100030028.pdf
https://eprints.ums.ac.id/9328/2/E100030028.pdf