ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDISURAKARTA
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut bayi prematur (premature baby). Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut bayi prematur (premature baby). Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants (BBLR). Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi: 1. Tujuan umum untuk memberikan pengalaman nyata kepada penulis atau mahasiswa dalam penatalaksanaan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Tujuan khusus untuk Melakukan pengkajian pada bayi berat badan lahir rendah, melakukan analisa data pada bayi berat badan lahir rendah, merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul, merumuskan intervensi keperawatan, melakukan tindakan (asuhan) keperawatan, melakukan evaluasi tindakan. Diagnosa yang ditemukan pada bayi Ny. N adalah tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan imaturitas fungsi paru dan neuromuscular, tidak efektinya thermoregulasi berhubungan dengan imaturitas kontrol dan pengatur suhu, risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya imunitas, risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya refleks hisap. Tindakan yang dapat dilakukan dengan baik yaitu mengobservasi pola napas, frekuensi, kedalaman dan irama pernapasan, menempatkan pada posisi telentang dengan leher sedikit ekstensi, mengobservasi tanda-tanda distres pernapasan, memberikan terapi oksigen, mengobservasi tanda-tanda vital, mengganti pakaian tiap basah, mengkaji tanda-tanda infeksi, mencuci tangan sesudah dan sebelum kontak dengan bayi, memberikan antobiotik ampicillin 100 mg, menimbang berat badan bayi, memberikan makanan via OGT dan melatih refleks hisap dengan spin. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/9368/2/J200070026.pdf https://eprints.ums.ac.id/9368/1/J200070026.pdf |