STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

Formalin merupakan bahan tambahan kimia dan dilarang ditambahkan pada bahan pangan. Salah satu makanan yang sering ditambahi formalin oleh produsen adalah tahu. Tahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi serta mutunya setara dengan mutu protein hewani....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WASINGATUN, ISMA (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9528
042 |a dc 
100 1 0 |a WASINGATUN, ISMA   |e author 
245 0 0 |a STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA 
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9528/2/J300070001.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9528/1/J300070001.pdf 
520 |a Formalin merupakan bahan tambahan kimia dan dilarang ditambahkan pada bahan pangan. Salah satu makanan yang sering ditambahi formalin oleh produsen adalah tahu. Tahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi serta mutunya setara dengan mutu protein hewani. Salah satu produsen tahu terbesar di daerah Kartasura adalah di Dukuh Purwogondo. Untuk mengetahui penggunaan formalin pada tahu dan kadar protein terlarut tahu di sentra industri tahu Dukuh Purwogondo Kecamatan Kartasura maka diadakan penelitian studi kasus ini. Berdasarkan jenisnya penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi kemudian menganalisisnya dan menyajikan data secara sistematik sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Dari sepuluh sampel tahu yang diambil di sentra industri tahu Dukuh Purwogondo Kecamatan Kartasura sebanyak 80% sampel tahu mengandung formalin sedangkan 20% sampel tahu tidak mengandung formalin. Kadar formalin kuantitatif hanya dilakukan pada tiga sampel dengan kadar tertinggi sebanyak 217,205 ppm dan terendah sebanyak 41,58 ppm. Kadar protein terlarut pada sampel tahu di sentra industri tahu Dukuh Purwogondo Kecamatan Kartasura adalah tertinggi sebesar 21,76 % dan terendah sebanyak 14,75 %. Tahu yang kadar formalinnya paling tinggi memiliki kadar protein terlarut yang paling rendah. Oleh karena itu konsumen harus lebih teliti dalam memilih tahu yang bebas formalin untuk dikonsumsi. 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
690 |a RN Nutrition 
690 |a RS Pharmacy and materia medica 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9528/ 
787 0 |n J300070001 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9528/  |z Connect to this object online