HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI KELAS 2 SMA PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO

Pendahuluan : Remaja merupakan masa rawan gizi dimana kebutuhan akan gizi sedang tinggi. Secara teoritis, kondisi fisik dan mental yang sehat akan mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Hasil riset terhadap satu juta siswa di New York City menyatakan faktor makanan juga sangat mempengaruhi perkemb...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TRIYANI, DIAH WAHYU (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan : Remaja merupakan masa rawan gizi dimana kebutuhan akan gizi sedang tinggi. Secara teoritis, kondisi fisik dan mental yang sehat akan mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Hasil riset terhadap satu juta siswa di New York City menyatakan faktor makanan juga sangat mempengaruhi perkembangan kognitif. Hasil survei awal menunjukkan status gizi santriwati SMA PPMI Assalaam yang baik 63,7% dan rata-rata nilai raport semester yang baik 38%. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat konsumsi makan dan status gizi dengan prestasi belajar santriwati kelas 2 SMA PPMI Assalaam Sukoharjo. Metode Penelitian : Jenis penelitian bersifat Observasional dengan pendekatan Crossectional. Populasi penelitian adalah seluruh santriwati kelas 2 SMA yang berjumlah 80 orang dan sampel berjumlah 48 orang. Semua subjek berumur 16-18 tahun, tidak sakit, telah belajar lebih dari satu tahun dan tidak sedang berpuasa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara recall makan 24 jam selama 3 hari untuk mengetahui tingkat konsumsi makan (energi dan protein). Status gizi diambil dengan cara pengukuran tinggi badan dan berat badan subjek. Prestasi belajar diambil dari rata-rata raport semester II. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menyatakan 70.8% responden mengalami defisit energi berat dan yang normal hanya 4.2%. Tingkat konsumsi protein yang normal yaitu 45.8% responden dan hanya 2.1% yang mengalami defisit protein. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal (72.9%) dengan rata-rata nilai IMT 21.5 (status gizi normal). Hasil raport semester II menunjukkan 83.3% responden memiliki prestasi belajar tidak baik sedangkan hanya 16.7% yang memiliki prestasi belajar baik. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment antara tingkat konsumsi energi dengan prestasi belajar diperoleh nilai p=0,230. Hasil uji korelasi product moment antara tingkat konsumsi protein dengan prestasi belajar diperoleh nilai p=0,512. Hasil uji korelasi product moment antara status gizi dengan prestasi belajar diperoleh nilai p=0,898. Selain konsumsi makan dan status gizi, prestasi belajar dapat dipengaruhi juga oeh faktor lingkungan dan faktor psikologis. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi dan protein serta status gizi dengan prestasi belajar.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/9531/1/J310050022.pdf
https://eprints.ums.ac.id/9531/2/J310050022.pdf