HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Latar Belakang : Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun,ditandai dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah. Gejala utamanya mual, muntah, anoreksia dan gangguan lain yang menyebabkan asupan protein tidak adekuat. Faktor penyebab...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARTINI, MARTINI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_9538
042 |a dc 
100 1 0 |a MARTINI, MARTINI  |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9538/2/J310080079.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/9538/1/J310080079.pdf 
520 |a Latar Belakang : Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun,ditandai dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah. Gejala utamanya mual, muntah, anoreksia dan gangguan lain yang menyebabkan asupan protein tidak adekuat. Faktor penyebab gagal ginjal kronik berasal dari berbagai penyakit salah satunya adalah DM sebesar 34 % dan Hipertensi 21 %. Penderita gagal ginjal kronik akan mengalami kelainan dalam konsentrasi asam amino plasma. Ureum merupakan tanda paling baik untuk mengetahui gangguan ginjal dimana bila timbul uremik toksik. Kreatinin merupakan metabolisme endogen yang berguna untuk menilai fungsi glomerulus umumnya berasal dari metabolisme otot. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan protein dengan kadar ureum dan kreatinin darah pada penderita gagal ginjal kronik . Metode : Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Data asupan protein melalui recall 24 jam, data kadar ureum dan kreatinin diukur dengan metode spektofotometri.Untuk menganalisis hubungan menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil : Rata-rata asupan protein adalah 20,11 %, rata-rata kadar ureum darah 95,3 mg/dl, dan rata-rata kadar kreatinin darah 3,3 mg/dl.Dari hasil uji hubungan, tidak ada hubungan tingkat asupan protein dengan kadar ureum dan kreatinin darah. Saran Penelitian : Bagi penderita gagal ginjal kronik, diharapkan taat terhadap diet yang diberikan. Bagi rumah sakit diharapkan ada kerjasama tim kesehatan dalam penanganan GGK dan instalasi gizi, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan gizi terutama konseling gizi dan penerapan NCP. Kesimpulan : Asupan protein responden dalam kategori tidak baik 100 %, kadar ureum tinggi 90,9 %, dan kadar kreatinin tinggi 93,9 %. 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
690 |a RA Public aspects of medicine 
690 |a RN Nutrition 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/9538/ 
787 0 |n J310080079 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/9538/  |z Connect to this object online